Mangupura (Antaranews Bali) - Pemkab Badung akan kembali menggelar "Anugerah Mangupura" (Mangupura Award) pada tahun 2018 untuk meningkatkan akselerasi pelayanan publik.
"Penghargaan kali ini tidak hanya diikuti oleh perangkat daerah, namun juga diikuti Perusahaan Daerah dan Pemerintah Desa se-Badung, termasuk perseorangan," ujar Kepala Badan Litbang Badung I Wayan Suambara saat rapat koordinasi di Puspem Badung, Kamis.
Disela-sela persiapan penilaian Mangupura Award 2018, ia menjelaskan "Mangupura Award" merupakan penghargaan yang diberikan Pemkab Badung kepada Perangkat Daerah, Perusahaan Daerah, Pemerintah Desa agar termotivasi dan meningkatkan kinerja dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, benar, dan inovatif.
Bagi perseorangan, penghargaan akan diberikan kepada mereka yang memperoleh pengakuan atas jasa-jasanya bagi Kabupaten Badung. Jasa-jasa tersebut, diantaranya penggagas maupun pelestari, atau prestasi tingkat provinsi, nasional dan internasional dalam bidang pendidikan, kebudayaan, kesehatan, lingkungan dan olahraga.
"Penilaian akan dilakukan oleh tim yang dibentuk Pemkab Badung yang terdiri dari tim eksternal dan tim internal pemerintah," ujar I Wayan Suambara,
Terkait mekanisme penilaian, peserta harus menyetorkan dokumen administrasi yang menjadi indikator penilaian kepada tim verifikasi dokumen "Mangupura Award" pada Bidang Pembangunan, Inovasi dan Teknologi Balitbang Badung pada bulan April 2018.
"Selanjutnya tim akan melakukan verifikasi lapangan mulai bulan April hingga Juli 2018. `Mangupura Award` itu akan diserahkan pada puncak HUT Ibukota Badung, Mangupura, 16 November 2018," katanya.
Sementara itu, Sekda Badung Adi Arnawa menyampaikan apresiasi kepada tim juri yang telah menyusun kriteria penilaian dengan cukup baik yang mencakup, asset daerah, tata kelola keuangan daerah, arsip, disiplin PNS, pelayanan publik, program inovasi dan administrasi akuntabilitas.
"Kalau ini dapat lakukan semua, kami yakin dan percaya Badung akan menjadi role model, saya juga berharap tim juri melakukan penilaian dengan mengedepankan obyektifitas dan profesionalitas," ujarnya.
Produk Unggulan
Sementara itu, Dekranasda Badung melakukan pembinaan terhadap sejumlah Industri Kecil dan Menengah (IKM) di wilayah Desa Belok Sidan dan Desa Pelaga, Badung, Bali, guna mengembangkan produk unggulan masyarakat untuk menjadi 'ikon' produk di desanya.
Menurut keterangan pers yang diterima Antara dari Humas Badung, Ketua Dekranasda Badung, Seniasih Giri Prasta menunjungi sejumlah IKM untuk meninjau kegiatan pengembangan inovasi produksi hasil industri di kawasan tersebut (7/2).
"Kegiatan ini kami lakukan untuk melihat dari dekat proses produksi produk yang dikembangkan sekaligus memberikan pembinaan dan solusi dari segi pemasaran," ujar Seniasih Giri Prasta.
Dalam kesempatan itu, Seniasih Giri Prasta yang didampingi Ketua HIPMI Badung, Agung Bayu Joni Saputra dan perwakilan Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan Badung meninjau industri kopi di Desa Belok Sidan dan industri keripik keladi di Desa Pelaga.
Seniasih Giri Prasta menjelaskan, Dekranasda bersama Pemkab Badung akan terus mendampingi dan membantu pelaku usaha dalam memasarkan dan mempromosikan produk industri seperti kopi yang diprodukai kelompok Koperasi Sumber Mertha Buana.
"Kami akan terus berupaya untuk mempromosikan produk coffee ini kepada perangkat daerah di badung dan juga mempromosikan ke sejumlah hotel di wilayah Bali, agar masyarakat dapat mengenal dan akhirnya membeli produk buatan warga Badung," katanya.
Ketua HIPMI Badung, Agung Bayu Joni Saputra mengapresiasi Dekranasda dan Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan Badung yang sangat peduli terhadap pengembangan IKM di kawasan Badung.
"HIPMI selaku pendamping juga akan memberikan pembinaan sumber daya manusia, dalam bidang pemasaran, pengemasan agar produk IKM yang ada di sejumlah desa di Badung terus berkembang," ujarnya. (ed)