Denpasar (Antaranews Bali) - Sejumlah mahasiswa dari tiga universitas di Kumamoto, Jepang, berkunjung ke Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Teknik Komputer (STIMIK) Stikom Bali di Denpasar untuk melakukan pertukaran informasi bidang pendidikan dan kebudayaan.
"Kami berharap, lewat program ini para mahasiswa dari Jepang bisa belajar banyak tentang Bali dan Indonesia, serta kerja sama yang terjalin menjadi semakin erat," kata Konsul Jenderal Jepang untuk Bali Hirohisa Chiba saat menyampaikan sambutan pada acara kunjungan tersebut, di Kampus STIMIK Stikom Bali di Denpasar, Kamis.
Menurut dia, program kunjungan mahasiswa Jepang ke sejumlah negara di Asia Tenggara ini sesungguhnya sudah dimulai sekitar 10 tahun lalu atas prakarsa Perdana Menteri Selain ke Stikom Bali juga akan ke Universitas Udayana, mengadakan kunjungan wisata, serta ada program "homestay". Sehari sebelumnya para mahasiswa dari Negeri Sakura itupun telah berkunjung ke Kantor Gubernur Bali.
Sementara itu, Pembina Yayasan Widya Dharma Santhi (yayasan yang menaungi Stikom Bali) Prof Dr I Made Bandem dalam acara tersebut mengucapkan terima kasih atas kunjungan 19 mahasiswa Jepang ke Stikom Bali.
"Kami berharap dengan kunjungan ini akan mempererat hubungan antara Indonesia dengan Jepang, antara mahasiswa dengan mahasiswa, dan persahabatan dari hati ke hati. Mudah-mudahan adik-adik mahasiswa bisa melihat apa saja yang dimiliki Stikom Bali sehingga acara kunjungan ini dapat menjadi sangat akrab," ucapnya.
Prof Bandem menambahkan, pertukaran informasi di bidang pendidikan dan kebudayaan ini tidak bisa dilepaskan dari peranan dan hubungan baik antara Konsul Jepang di Bali dan juga jajaran Stikom Bali yang telah terjalin.
Untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Stikom Bali, Ketua Stikom Bali Dr Dadang Hermawan juga telah menjalin kerja sama dengan sejumlah universitas di Jepang.
"Dipilihnya Jepang karena menjadi kiblat negara dengan perkembangan teknologinya yang modern, hal ini sejalan dengan visi kami untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan di Stikom Bali," ucap Bandem yang juga budayawan kebanggaan Bali itu.
Bahkan, lanjut dia, Stikom Bali juga memiliki program Japanese Community Student of Stikom Bali (J Cos), yang di dalamnya para mahasiswa bisa belajar mengenai bahasa dan kebudayaan Jepang.
Dalam kesempatan itu, Prof Bandem juga sempat menyinggung mengenai sejarah lahirnya Tari Pendet yang kental dengan hubungan baik antara Pemerintah Indonesia dan Jepang. Sejumlah tamu agung yang datang ke Bali menikmatinya, termasuk Perdana Menteri Jepang, hingga belum lama ini untuk menyambut kedatangan Raja Salman dari Arab Saudi.(WDY)