Denpasar (Antaranews Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika berpesan kepada pasangan calon kepala daerah yang maju dalam Pilkada Bali 2018 agar memenangkan perhelatan politik itu dengan elegan dan bermartabat.
Tiga hal yang tidak boleh dilakukan, kata dia adalah, politik uang, kekerasan dan kampanye hitam.
"Kalau menang, menanglah dengan elegan dan bermartabat, sebab dapat dukungan penuh dari rakyat," kata Pastika saat meninjau pendaftaran bakal pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali di KPU Provinsi Bali, di Denpasar, Senin.
Pastika menegaskan kehadiran dirinya memantau tahapan pendaftaran dan bukanlah untuk mendukung salah satu pasangan calon, karena pada Selasa (9/1) yang dijadwalkan pendaftaran paket Mantra-Kerta, dia juga akan kembali hadir di KPU Bali.
"Kedua-duanya saya dukung. Sebagai gubernur, semua harus saya dukung, karena ini putra-putra terbaik dari Bali," ucap gubernur yang akan mengakhiri masa jabatannya Agustus 2018 itu.
Dia mewanti-wanti agar tahapan Pilkada Bali dapat berjalan dengan sehat, bermartabat, dan damai.
Oleh karena itu, Pastika berpesan hal yang sama kepada KPU agar menjamin tahapan Pilkada Bali berjalan damai, aman, dan fair, sebab ketika tidak fair maka berpotensi menimbulkan kekacauan.
Pasangan calon Gubernur Bali Wayan Koster-Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati (KBS-Ace) diusulkan oleh empat parpol peraih kursi di DPRD Bali yakni PDIP, Hanura, PAN, dan serta Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia. Di samping itu juga didukung PKB dan PPP.
Sementara paket Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra-Ketut Sudikerta (Mantra-Kerta) diusulkan oleh empat parpol peraih kursi DPRD Bali yakni Partai Golkar, Gerindra, Demokrat dan Nasdem. Selain itu juga didukung oleh PKS dan PBB. (WDY)