Denpasar (Antara Bali) - Pemerintah Provinsi Bali memiliki 701 program Sistem Pertanian Terintegrasi (Simantri) dan akan berkomitmen untuk terus mengembangkan dengan berpatokan pada tiga kunci utama.
"Program Simantri ini akan terus dilakukan inovasi mengikuti perkembangan dengan berpatokan pada tiga kunci utama, yaitu pengembangan, pemantapan, dan pengutuhan," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pertanian Terintegrasi, Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan Pemprov Bali I Wayan Sunada di Denpasar, Minggu.
Dia mengemukakan, pengembangan yang dimaksud, yakni Simantri dari sejak berdiri 2009 hingga 2017 telah terdapat sekitar 701 Simantri di seluruh kabupaten di Bali.
"Ke depan, jumlahnya akan terus dikembangkan lagi sesuai kebutuhan masyarakat," ujar Sunada saat berorasi pada Podium Bali Bebas Bicara Apa Saja (PB3AS) itu.
Sementara dari segi pemantapan dilakukan dengan inovasi baik dalam pengolahan limbah padat maupun limbah cair. Sedangakan pengutuhan, adalah Simantri yang ada diutuhkan dalam gabungan kelompok tani (gapoktan).
"Kegiatan Simantri sangat luar biasa, ke depannya inovasi akan terus kami lakukan sehingga sektor pertanian akan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ucapnya.
Dalam PB3AS itu juga tampil mantan Rektor Universitas Udayana Prof Sukardika yang mengingatkan masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan serta mengingatkan generasi muda untuk terus belajar dan mengasah kemampuan sehingga siap bersaing di era saat ini.
Tampil pula Wenten yang mengajak seluruh masyarakat untuk turut serta menjaga kondusivitas Bali terlebih menjelang pelaksanaan pilkada, sehingga Bali tetap aman untuk dikunjungi oleh wisatawan.
PB3AS kali ini juga diwarnai dengan penampilan apik dari siswa-siswi SMK PGRI 4 Denpasar yang menampilkan berbagai atraksi, baik tari maupun lagu. (WDY)