Mangupura (Antara Bali) - Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruangan Kabupaten Badung, Bali, I.B Surya Suamba mengatakan, target pengerjaan Bendungan Subak Segempel, Desa Bongkasa Pertiwi hingga Desember 2017 diharapkan mampu mengairi 176,39 hektare lahan persawahan di dua subak setempat.
"Kami targetkan pembangunan subak ini rampung Desember 2017 dan Bendungan Segempel ini mengaliri dua subak yakni Subak Segempel dan Subak Cira di Desa Bongkasa," kata I.B Surya Suamba saat dihubungi di Mangupura, Jumat.
Ia mengatakan, pembangunan Bendungan Segempel yang menelan anggaran APBD Badung 2017 sebesar Rp7,8 miliar itu bertujuan untuk melayani pengairan lahan pertanian di Subak Segempel seluas 94,750 hektare dan Subak Citra seluas 81,64 hektare
Dengan dibangunnya bendungan ini, lanjut Surya, diharapkan dapat mengatasi permasalahan kekeringan yang dialami Subak Segempel. "Saya mengharapkan pembangunan bendungan ini berdampak pada kemakmuran masyarakat khususnya petani di wilayah itu," katanya.
Pengerjaan proyek bendungan air ini dikerjakan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Badung ini berdasarkan Nomor SPK 610/07.VI/04/SDA/2017, dimana pengerjaan dilakukan tertanggal 7 Juni 2017 di Desa Bongkasa Pertiwi.
Waktu pelaksanaan 195 hari kalender dengan kontraktopr PT. Undagi Jaya Mandiri dan konsultan pengawas CV. Prema Wangun Jaya.
Sementara itu, Pelaksana Tugas Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung, Putu Oka Swadiana mengatakan, dengan adanya Bendungan Segempel ini diharapkan dapat mengaliri persawahan yang ada di dua subak tersebut.
"Selain itu, penataan saluran irigasi di dua subak itu diharapkan volume air yang mengairi persawahan lebih besar dan lancar," ujarnya.
Pembenahan saluran irigasi pertanian juga terus dilakukan Pemkab Badung guna menjaga ketersediaan air dan dengan dibuatkannya saluran irigasi dengan menerapkan teknik pengairan "precast" atau beton pracetak untuk menyalurkan air irigasi persawahan di daerah itu diharapkan dapat bertahan lama.
"Kami berharap pembangunan bendungan ini dapat meningkatkan produksi pertanian dan pertumbuhan tanaman menjadi lebih baik," kata Oka Swandiana. (WDY)