Negara (Antara Bali) - Kepala Dinas Kesehatan Jembrana dr Putu Suasta mengatakan kondisi puluhan orang murid SD Negeri 2 Pendem yang keracunan beberapa saat setelah menyantap nasi bungkus, Sabtu (11/6), terus membaik.
"Dari 79 orang murid yang keracunan, 29 orang di antaranya harus menjalani rawat inap di RSU Negara, tetapi kondisinya terus membaik, diharapkan Senin (13/6) bisa pulang," katanya ketika dihubungi Minggu.
Dia mengatakan, untuk mengetahui penyebab keracunan itu, pihaknya sudah mengirimkan sampel muntah beserta makanannya ke Denpasar untuk diperiksa di laboratorium.
"Bahan mentah makanan seperti air yang digunakan untuk memasak serta mie juga dikirim untuk diperiksa," ujarnya.
Suasta belum berani memastikan penyebab keracunan puluhan murid saat resepsi kenaikan kelas tersebut karena belum menerima hasil laboratorium.
Meski belum ada laporan dari korban, pihak kepolisian terus menindaklanjuti kejadian itu.
Kasat Reskrim Polres Jembrana AKP Ketut Suparta seizin Kapolres Jembrana mengatakan, pihaknya sudah memeriksa beberapa pihak terkait dalam peristiwa tersebut.
"Baik korban, penjual nasi maupun tukang masak sudah diperiksa. Ini masih merupakan atensi dari kepolisian karena belum ada korban yang melapor resmi," katanya.
Menurut Suparta, saksi korban yang diperiksa sebanyak empat orang, termasuk tiga orang tukang masak. Selain itu pihaknya juga berkoordinasi dengan dokter menunggu hasil laboratorium.
"Berdasarkan keterangan pedagang nasi, dia hanya memasak, tidak ada yang kegiatan lain," ujarnya.
Usai mengikuti resepsi kenaikan kelas dan kelulusan, puluhan murid SD Negeri 2 Pendem, Jembrana, harus dilarikan ke RSUD Negara karena keracunan.
Kepala Sekolah SDN 2 Pendem Wayan Suarka mengatakan, murid yang keracunan dengan gejala muntah dan pusing ini berasal dari kelas I dan II.(*)
Dinkes: Kondisi Murid SD Korban Keracunan Membaik
Minggu, 12 Juni 2011 18:12 WIB