Jakarta (Antara Bali) - Minyak kelapa sawit Indonesia semakin
dicari pebisnis Pakistan, kata konsul jenderal Indonesia di Karachi,
dalam keterangan pers, Sabtu.
Itu dibuktikan
dalam partisipasi Indonesia di Pakistan International Trade Fair (PITF)
2017, PT Wira Yudha, yang jadi salah satu peserta menandatangani nota
kesepahaman dengan Fahad Enterprises untuk pembelian awal minyak kelapa
sawit sebesar 15.000 ton bernilai 10,2 juta dolar Amerika Serikat.
“Kami
mengusung program pemerintah, meningkatkan perdagangan dan investasi di
Indonesia. Dalam kaitan itu, kami memfasilitasi pengusaha Indonesia
yang akan berbisnis dengan pengusaha Pakistan. Penandatanganan MoU ini
langkah awal yang positif bagi kedua perusahaan untuk menjajaki lebih
lanjut peluang kerja sama ke depanâ€, kata Konsul Jenderal Indonesia di
Karachi, Dempo A Yuddie.
Komisaris PT Wira
Yudha, Herfyan Danal, menandatangani MoU dengan mitranya, Abdul Wahab,
pemimpin Fahad Enterprises, di Paviliun Indonesia, Sabtu.
Penandatanganan disaksikan Yuddie dan Presiden Korangi Association of
Trade and Industry, Tariq Malik.
Fahad
Enterprises, sebagaimana keterangan diperoleh di Jakarta, Sabtu, anggota
Waheed Group of Companies, yang dalam berbagai kesempatan telah
menyatakan kepada Konsulat Jenderal Indonesia di Karachi, ingin
berinvestasi minyak kelapa sawit di Indonesia.
Danal menyampaikan, penandatanganan nota kesepahaman itu membuktikan produk agrikultur Indonesia sangat diminati di Pakistan.
"Semakin
banyak pebisnis Pakistan yang berbisnis langsung tanpa perantara dengan
pebisnis Indonesia, hal tersebut seharusnya dapat menginspirasi
pengusaha Indonesia lainnya untuk menjajaki kemungkinan berbisnis dengan
Pakistan," ujar dia.
Pakistan salah satu
importir terbesar minyak kelapa sawit dari Indonesia. Total nilai ekspor
minyak kelapa sawit Indonesia ke Pakistan pada tahun 2016 adalah 1,8
miliar dolar Amerika Serikat dari total nilai ekspor ke Pakistan sebesar
2,2 miliar dolar Amerika Serikat. (WDY)