Gianyar (Antara Bali) - Ratusan peserta dari 31 negara dan lima benua yang hadir dalam Konferensi Internasional Organisasi Pelestarian se-Dunia (ICNT) ke-17 membahas upaya pelestarian satwa pada pertemuan hari ketiga di Taman Safari Bali, Kabupaten Gianyar, Bali, Rabu.
"200 peserta dari 31 negara yang hadir dalam acara ini sudah berkeliling ke Taman Safari Bali yang diakuinya sangat mengagumi kekayaan alam Indonesia, khusunya satwa-satwa," kata Ketua Badan Pelestarian Pusaka Indonesia (BPPI/Indonesian Heritage Trust) Catrini Kubontubuh.
Pembahasan ini bertujuan agar keragaman dari varietas satwa yang ada di Tanah Air dan dunia tidak punah dan dapat terus diwariskan kepada anak cucuk ke depannya.
Dalam acara International Conference of National Trusts (ICNT) itu, juga membahas bagaimana keterkaitan antara budaya dan tradisi dengan lingkungan.
Ia mengatakan 31 negara yang berpartisipasi dalam acara ini di antaranya Amerika, Australia, Simbabwe, Uganda, Prancis, Inggris, Skotlandia, Malaysia, Myanmar, Taiwan, Jepang, Hongkong dan Korea Selatan.
Dalam kegiatan diskusi kali ini, juga berdiskusi dan memaparkan contoh-contoh dari berbagai negara yang melihatkan bentuk pelestarian satwa seperti apa dan juga membahas secata khusus tentang konservasi bangunan atau pusaka budaya.
Setelah pelaksanaan seminar ini, akan membahas topik dukungan Amerika Express yang merupakan institusi yang banyak mendukung pelestarian lingkungan yang tidak hanya di Amerika, namun berbagai negara di dunia. Selain itu, BPPI juga mendapat dukungan dari Amerika Express untuk membantu bencana gempa bumi di Yogyakarta.
"Mereka juga membantu pelestarian lingkungan di Kota Yogyakarta pasca bencana beberapa tahun silam. Kemudian, setelah acara ini akan dijamu makan malam oleh Bupati Gianyar di Puri Gianyar," katanya.
Upaya ini untuk mengangkat dan mempromosikan kekayaan Pusaka Budaya Indonesia, khusunya di Kabupaten Gianyar yang dipresentasikan kegiatan ini di Puri Gianyar terkait pemberian apresiasi pemerintah daerah setempat terkait tatanan arsitektur puri di daerah itu.
"Para peserta yang hadir dalam acara ini, juga akan diperkenalkan tarian untuk kerajaan saat menerima tamu kehormatan. Hal ini ingin ditunjukkan Pemkab Gianyar kepada 31 negara bahwa daerah itu memiliki gudang seni yang luar biasa," ujarnya.
Dalam kegiatan terakhir di Puri Gianyar, akan menampilkan para seniman lukis yang sedang melukis di area puri yang diyakini para peserta juga dapat mendukung perekonomian para seniman.
Dalam acara itu, juga akan menyuguhkan kuliner khas Bali umumnya dan makanan khas Kabupaten Gianyar Khususnya.
Sebelumnya (12/9), pertemuan hari kedua dari International Conference National of Trust 2017 yang digelar di Taman Nusa, Bali, dihadiri oleh mantan menteri Akbar Tanjung dan Bupati Gianyar A.A.G Agung Bharata.
Pada hari kedua itu, para peserta juga melakukan beberapa kegiatan tradisional Indonesia, diantaranya: workshop Lukis Payung Tradisional, workshop membuat Gebogan Bali, workshop alat musik tradisional Sape (Kalimantan Barat), workshop Wayang Golek, dan Workshop Batik.(WDY)