Denpasar (Antara Bali) - Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan proyek pembangunan pelabuhan marina di Pelabuhan Benoa, Bali, sesuai dengan Rencana Induk Pelabuhan (RIP) akan dimulai pada 18 September 2017.
"Setelah kami melakukan rapat koordinasi dengan pihak terkait, maka pembangunan pelabuhan mariana di Pelabuhan Benoa, sesuai dengan RIP akan dimulai 18 September," katanya di sela meninjau KRI Banjarmasin-592 yang merapat di Pelabuhan Benoa, Bali, Kamis.
Ia mengatakan proyek pembangunan Pelabuhan Benoa tersebut meliputi pengerukan laut di sekitar dermaga dan membangun dermaga kapal pesiar, termasuk juga melakukan pengerukan alur laut dekat dermaga agar kedalamannya menjadi 12 meter dan pelebaran 200 meter.
"Dengan dibangunnya pelabuhan marina untuk kapal pesiar tersebut diharapkan kunjungan wisatawan ke Bali khususnya dan Indonesia dari jalur laut terus meningkat. Pelabuhan marina yang dibangun tersebut nantinya akan bisa disinggahi kapal-kapal pesiar berukuran besar," ujarnya.
Luhut Pandjaitan mengatakan selain membangun kawasan marina di Pelabuhan Benoa, maka pemerintah juga akan membangun fasilitas pendukung dan melakukan penataan di pelabuhan tersebut.
"Jadi, dalam proyek pembangunan kawasan Pelabuhan Benoa, tidak saja membangun dermaga marina, tetapi juga membangun fasilitas penunjangnya, antara lain resort dan pusat perbelanjaan dalam upaya memenuhi kebutuhan wisatawan yang berlibur di Bali," ucapnya.
Ia mengatakan pembangunan kawasan di Pelabuhan Benoa itu diharapkan sebelum pertemuan IMF pada Oktober 2018 di Bali sudah rampung, artinya kapal-kapal pesiar sudah bisa bersandar.
"Dibangunnya fasilitas penunjang seperti resort adalah bertujuan untuk memberikan kemudahan para tamu khusus (VIP) atau pun wisatawan yang ingin berlama di Bali, sebelum mereka melanjutkan perjalanannya ke daerah lain, seperti Lombok, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT)," ujarnya.
Binsar Pandjaitan mengatakan terkait dengan RIP pada prinsipnya sudah tidak ada masalah, karena instansi terkait, baik Pemerintah Provinsi Bali, Pemkot Denpasar, DPRD semua sudah setuju pembangunan tersebut.
"Terkait masalah RIP (Pelabuhan Benoa) sudah tidak masalah, sehingga pembangunan itu sudah dijadwalkan akan dimulai 11 September, namun menurut `dewasa ayu` (hari baik menurut tradisi di Bali dan agama Hindu) diundur menjadi 18 September," ucap Luhut. (WDY)