Semarapura (Antara Bali) - Tembok pembatas (penyengker) kolam renang "Lila Arsana" di Kabupaten Klungkung, Bali, Rabu, roboh hingga menimpa dua buah pelinggih di sekitar kolam dan jaringan pipa PDAM itu.
"Tadinya ada suara gemuruh, setelah saya lihat ternyata temboknya sudah roboh," kata penjaga kolam itu, Somadana, saat ditemui di lokasi kejadian.
Uniknya, kata saksi mata itu, kedua pelinggih tersebut tidak mengalami kerusakan. Untuk itu, kolam yang mencetak atlet renang internasional itu akan ditutup sementara sambil menunggu perbaikan.
Tembok penyengker sepanjang 30 meter dengan tinggi 2 meter ini roboh sekitar pukul 00.30 Wita (9/8) dan menimpa dua buah pelinggih yang ada di sekitar kolam dan jaringan pipa PDAM.
"Malam itu, saya sedang berada dikamar dan mendengar suara gemuruh. Setelah saya lihat, tembok penyengker kolam roboh dan menimpa dua buah pelinggih. Tadinya ada suara gemuruh, setelah saya lihat ternyata temboknya sudah roboh," katanya.
Selain karena rapuh, penjaga kolam renang ini memperkirakan robohnya tembok penyengker juga akibat tekanan akar pohon yang ada ditelajakan sebelah utara tembok.
"Mungkin karena tekanan akar pohon juga," katanya tentang musibah yang mendapat perhatian Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta bersama wakilnya, Made Kasta.
Di lokasi kejadian, Bupati meminta dinas terkait untuk segera menangani. Selain penanganan dalam waktu dekat berupa pembersihan puing, Bupati juga menginstruksikan untuk segera dibuatkan perencanaan.
"Ini harus segera dibuatkan perencanaan agar bisa kembali seperti zaman dulu," ujar Bupati Suwirta di hadapan Sekda Klungkung, I Gede Putu Winastra.
Keberadaan kolam renang Lila Arsana juga diharapkan bisa dikembalikan seperti zaman dulu, sehingga bisa menjadi destinasi wisata yang menjadi satu kesatuan dengan Kertagosa dan Puri Klungkung.
"Minimal bentuknya seperti zaman dulu. Kita juga akan koordinasikan lebih lanjut dengan Puri Klungkung," kata Bupati yang merencanakan upacara guru piduka di lokasi robohnya tembok itu.
Kolam renang Lila Arsana adalah salah satu peninggalan Kerajaan Klungkung. Kolam yang berada di timur laut Kota Semarapura ini merupakan tempat permandian Raja-raja Kerajaan Klungkung.
Seiring perkembangan, lokasi ini dijadikan kolam renang umum yang sering digunakan siswa untuk berolahraga dan latihan berenang.
Bahkan keberadaan kolam renang ini sebelumnya telah melahirkan atlet renang Internasional asal Klungkung, I Gede Siman Sudartawa. (WDY)