"Kami terus berkoordinasi dengan balai yang memiliki kewenangan mengatasi kerusakan di dua danau di Buleleng. Tentu juga harus didukung partisipasi masyarakat," katanya di Singaraja, Jumat.
Ia mengatakan, kondisi dua danau di ujung utara Pulau Dewata tersebut kian memprihatinkan dengan ancaman pendangkalan dan juga beberapa permasalahan lain yang perlu segera dicarikan solusi.
Pihaknya pun mengakui saat melaksanakan diskusi dengan pihak balai dari Kementerian Lingkungan Hidup agar segera dicarikan solusi terkait berbagai permasalahan.
Di Buyan, di mana-mana ada gulma, pendangkalan dan sebagainya.
Di Tamblingan, tekanan dari penduduk begitu keras. Masalah di Tamblingan sudah terjawab dengan dukungan desa adat.
Khusus Buyan, BKSDA Bali sudah siap beri dukungan pengerukan untuk mengurangi pendangkalan danau, Pungkasnya.
Universitas Udayana juga akan membantu memberi edukasi pertanian agar menjadi organik di Desa Pancasari. Sehingga residu pestisida maupun pupuk kimia di lahan pertanian, tidak mengalir ke danau.
"Kalau sudah stabil, baru Buyan dan Tamblingan ini ditata dengan baik, biar bisa jadi objek yang dinikmati. Bukan dibangun besar-besaran, karena ini wilayah konservasi dan resapan air," imbuhnya.
Buyan dan Tamblingan, kata Sutjidra merupakan dua danau yang menjadi sumber mata air beberapa kabupaten di Pulau Dewata.
Tentu, keberadaannya sangatlah penting kedepan terlebih lagi sumber mata air akan semakin sedikit dan danau merupakan harapan yang tentu harus mendapatkan perhatian serius. (*/adt)
Video oleh Bagus Andi Purnomo