Paguyuban Tapak Dara Gelar Donor Darah

Gianyar (Antara Bali) - Paguyuban Tapak Dara Desa Sumita, Kabupaten Gianyar, Bali melakukan aksi kegiatan sosial donor darah yang menggandeng Palang Merah Indonesia (PMI) setempat brhasil mengumpulkan 40 kantong darah.

"Kegiatan donor darah itu sangat membantu, karena permintaan darah untuk keperluan pasien yang tengah menjalani perawatan cukup tinggi," kata Petugas Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Gianyar, dr. Desak Tirta di sela-sela aksi kegiatan sosial tersebut, Minggu.

Ia mengatakan, kebutuhan darah yang terus meningkat itu antara lain memenuhi permintaan pasien yang tengah menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum (RSU) Sanjiwani dan sejumlah rumah sakit swasta di daerah itu.

Selama ini stok darah PMI sangat terbatas, sehingga dengan adanya agenda donor darah yang dilakukan oleh berbagai pihak setiap tiga bulan sekali, diharapkan PMI memiliki stok darah yang mencukupi sehingga tidak perlu meminta donor kepada keluarga pasien.

"Pihak PMI siap mendukung setiap kegiatan donor darah dan akan menurunkan petugas, sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk kepentingan kegiatan donor ini," ujar Desak Tirta.

Menurutnya, PMI Gianyar telah melakukan sosialisasi ke desa-desa dan sekolah terkait manfaat dan pentingnya melakukan donor darah.

Sementara Juni (37), seorang peserta donor darah mengatakan, pertama kali menyumbangkan darah, dirinya sangat antusias mengikutinya.

"Selain dapat menolong sesama yang memerlukan setetes darah, saya melakukan ini dengan alasan kesehatan diri, memperbarui sel-sel darah," ujar Juni.

Ketua Bidang Kemanusiaan Paguyuban TapakDara Wira Sugiarta mengatakan, aksi donor darah merupakan salah satu misi kemanusiaan yang akan digelar secara berkesinambungan.

Melalui kegiatan donor darah Paguyuban Tapak Dara ingin membantu masyarakat yang membutuhkan donor darah.

"Syukur jika setetes sumbangan darah ini bisa menyelamatkan nyawa orang lain," ujar Wira Sugiarta.

Aksi donor darah paguyuban yang terbentuk 25 Desember 2015, kini mulai didengar masyarakat di luar desa berkat aktivitas sosial tersebut. (WDY)