Denpasar (Antara Bali ) - Wakil Gubenur Bali I Ketut Sudikerta mengatakan, pola pikir perdamaian para generasi muda perlu dibina sejak dini dalam menghadapi kehidupan beragam dari masing-masing negara di belahan dunia.

"Hal itu sangat penting sebagai upaya mewujudkan perdamaian yang menjadi dambaan bagi masyarakat dunia," kata Wagub Ketut Sudikerta ketika membuka Seminar International Menuju Interfaith Youth Forum (IYF) 2017 di Denpasar, Sabtu.

Ia mengatakan, kegiatan yang melibatkan sekitar 200 peserta itu sebagai ajang pertemuan generasi muda yang memiliki beragam latar belakang, suku, ras, agama, adat dan budaya untuk membangun perdamaian dunia yang lebih baik.

Pemuda menjadi agen perubahan untuk mendukung program pemerintah daerah Bali khususnya dan Indonesia pada umumnya.

Wagub Ketut Sudikerta mengharapkan para pemuda dapat menjadi motor penggerak kemajuan sekaligus upaya mempercepat terwujudnya Bali Maju, Aman, Damai dan Sejahtera (Mandara).

Ketua Panitia sekaligus Duta Perdamaian IYF Ida Bagus Anggapurana Pidada mengatakan, berupaya mengajak generasi muda untuk menjaga persatuan dan perdamaian dunia yang lebih baik.

Pihaknya akan kembali memilih duta perdamaian IYF sejumlah 12 orang pada bulan Maret 2017.

Sementara duta perdamaian tahun 2016 sekitar sepuluh orang, kegiatan tersebut yang diselenggarakan oleh Youth Interfaith Community.

Lembaga itu merupakan komunitas yang bergerak dalam bidang perdamaian melalui ajakan terhadap pemuda lintas agama di Indonesia.(WDY)

Pewarta: Pewarta: Wayan Artaya

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016