Denpasar (Antara Bali) - Bank Indonesia memperkuat pengembangan komoditas ketahanan pangan, pengendalian inflasi dan produk unggulan yang berorientasi ekspor untuk mendukung usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Provinsi Bali.
"Selain itu, pengembangan UMKM juga turut mendorong program pemberdayaan wanita untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan," kata Deputi Kepala Perwakilan BI Provinsi Bali, Azka Subhan dalam diskusi bertajuk "Move On 2017" di Denpasar, Jumat.
Menurut dia, arah kebijakan BI Bali pada 2017 lainnya yakni melakukan peningkatan pelayanan kepada masyarakat dan wisatawan asing.
Azka Subhan menambahkan secara nasional, BI memberikan perhatian khusus kepada pengembangan UMKM dengan mendorong peran intermediasi perbankan kepada UMKM dan upaya peningkatan kapasitas ekonomi UMKM.
Pada sisi kebijakan moneter, bank sentral juga akan terus secara konsisten mengendalikan inflasi agar sesuai dengan sasarannya dan menjaga defisit transaksi berjalan pada tingkat yang sehat.
Dari sisi makroprudensial, kebijakan pada 2017 antara lain akan diarahkan pada upaya memperkuat dan memperluas cakupan pengawasan makroprudensial terhadap rumah tangga, korporasi, dan grup korporasi non-keuangan.
"Hal ini guna mengidentifikasi secara dini potensi risiko sistem keuangan di tingkat nasional maupun regional," katanya.
Selain itu, mengingat Bali merupakan daerah yang mengandalkan pendapatan pariwisata, pihaknya telah melakukan pengembangan informasi dalam jaringan penukaran mata uang asing yang dinamakan Sikupva.
"Dalam mendukung kenyamanan wisatawan mancanegara khususnya dalam bertransaksi, kami juga telah berkerjasama dengan desa adat dalam pengawasan penukaran mata uang asing ilegal di wilayah Bali," ujarnya.
Bank Indonesia, kata dia, mengoptimalkan kebijakan untuk memperkuat stabilitas ekonomi dalam upaya menopang fungsi alokasi dan fungsi distribusi.
Sejalan dengan komitmen pemerintah untuk meningkatkan kualitas pertumbuhan ekonomi, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Bali juga menetapkan arah kebijakan pada 2017. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Selain itu, pengembangan UMKM juga turut mendorong program pemberdayaan wanita untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan," kata Deputi Kepala Perwakilan BI Provinsi Bali, Azka Subhan dalam diskusi bertajuk "Move On 2017" di Denpasar, Jumat.
Menurut dia, arah kebijakan BI Bali pada 2017 lainnya yakni melakukan peningkatan pelayanan kepada masyarakat dan wisatawan asing.
Azka Subhan menambahkan secara nasional, BI memberikan perhatian khusus kepada pengembangan UMKM dengan mendorong peran intermediasi perbankan kepada UMKM dan upaya peningkatan kapasitas ekonomi UMKM.
Pada sisi kebijakan moneter, bank sentral juga akan terus secara konsisten mengendalikan inflasi agar sesuai dengan sasarannya dan menjaga defisit transaksi berjalan pada tingkat yang sehat.
Dari sisi makroprudensial, kebijakan pada 2017 antara lain akan diarahkan pada upaya memperkuat dan memperluas cakupan pengawasan makroprudensial terhadap rumah tangga, korporasi, dan grup korporasi non-keuangan.
"Hal ini guna mengidentifikasi secara dini potensi risiko sistem keuangan di tingkat nasional maupun regional," katanya.
Selain itu, mengingat Bali merupakan daerah yang mengandalkan pendapatan pariwisata, pihaknya telah melakukan pengembangan informasi dalam jaringan penukaran mata uang asing yang dinamakan Sikupva.
"Dalam mendukung kenyamanan wisatawan mancanegara khususnya dalam bertransaksi, kami juga telah berkerjasama dengan desa adat dalam pengawasan penukaran mata uang asing ilegal di wilayah Bali," ujarnya.
Bank Indonesia, kata dia, mengoptimalkan kebijakan untuk memperkuat stabilitas ekonomi dalam upaya menopang fungsi alokasi dan fungsi distribusi.
Sejalan dengan komitmen pemerintah untuk meningkatkan kualitas pertumbuhan ekonomi, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Bali juga menetapkan arah kebijakan pada 2017. (WDY)
Editor : I Gusti Bagus Widyantara
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016