Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengajak semua komponen masyarakat di daerah itu untuk konsisten dalam melaksanakan dan mengamalkan Pancasila.

"Kalau kita konsisten, saya yakin Indonesia ini damai, saya yakin Indonesia tetap bersatu, saya yakin Indonesia ini akan hebat, kalau itu betul-betul dipedomani dan dilaksanakan," kata Pastika saat berorasi pada acara doa bersama dan ikrar bertajuk Nusantara Bersatu di Lapangan Puputan Margarana, Denpasar, Rabu.

Apalagi yang terpenting, ujar dia, generasi muda sebagai pewaris dari NKRI dan masa depan bangsa, hendaknya menyadari untuk menghayati dan mengamalan Pancasila.

"Generasi muda harus mulai bertanya apa itu Pancasila. Tadi dikatakan apakah aku Indonesia atau Indonesia adalah aku, itu pertanyaan anak-anak muda sekarang apa itu Pancasila, mengapa ada Pancasila, bagaimana menjalankan, apa saja langkah-langkah program yang berkaitan dengan Pancasila" ucapnya.

Menurut Pastika, Pancasila sudah sangat lengkap sebagai dasar negara. Tetapi masalahnya sering kali kita tidak paham, gagal paham atau tidak mau paham dengan Pancasila.

"Kalau maknanya saja tidak paham, bagaimana bisa melaksanakan? Oleh karena itu, semuanya harus mengkaji kembali Pancasila itu, untuk kemudian dipahami dan dilaksanakan," ujarnya.

Pastika juga mengingatkan tidak boleh ada yang memonopoli Pancasila sebagai milik sendiri, karena dapat menjadi penyebab bibit-bibit perpecahan.

Sementara itu, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Bali Ida Pangelingsir Agung Putra Sukahet dalam orasinya menyerukan bahwa masyarakat tidak saja harus menerima persamaan-persamaan yang ada, tetapi juga harus menerima dan mensyukuri berbagai perbedaan yang ada.

"Hidup bukanlah hidup, jika tanpa persamaan dan perbedaan. Perbedaan akan menambah warna hidup menjadi lebih indah," ujarnya.

Putra Sukahet juga mengingatkan bahwa Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, telah menjadi kesepakatan dan perjanjian para pendiri bangsa, sehingga boleh lagi ada perdebatan.

Ikrar dan doa Nusantara Bersatu yang diikuti ribuan peserta itu juga diisi dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan lagu-lagu kebangsaan, doa yang dipimpin oleh masing-masing pemuka agama, pembacaan puisi, menyanyikan lagu-lagu daerah yang disertai dengan tarian dan pakaian khas daerah masing-masing.

Acara juga dihadiri oleh Kapolda Bali, Pangdam IX/Udayana, Kepala Kejaksaan Tinggi Bali, Kepala Pengadilan Tinggi Bali, Wakil Ketua DPRD Bali, Wakil Wali Kota Denpasar, kepala satuan kerja perangkat daerah Provinsi Bali dan Kota Denpasar, unsur aparatur sipil negara daerah, TNI dan Polri, tokoh-tokoh umat beragama, perwakilan organisasi kemasyarakatan, para pelajar dan sebagainya. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016