Denpasar (Antara Bali) - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Cabang Bali, mendorong pertumbuhan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) setempat dengan membantu akses perbankan dan pemasaran.

"Kami bisa merekomendasikan pelaku UMKM sehingga mereka bisa mendapatkan pinjaman modal karena kami bekerja sama dengan bank pemerintah," kata Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Bali, Novias Dewo usai sosialisasi Gebyar UKM di Denpasar, Selasa.

Menurut dia, pemasaran produk UMKM juga diakomodasi oleh lembaga publik tersebut melalui pemasaran pada laman BPJS Ketenagakerjaan yang dapat diakses oleh 21 juta peserta nasional.

Novias menjelaskan bahwa potensi kepesertaan UMKM di Denpasar masih terbuka lebar dengan jumlah pelaku usaha yang mencapai 3.169.

Namun diprediksi belum semua pelaku usaha itu memanfaatkan BPJS Ketenagakerjaan. Untuk itu pihaknya mendorong agar pelaku UMKM menjadi peserta jaminan sosial yang dikelola oleh lembaga tersebut.

"Dengan menjadi peserta akan meminimalkan kerugian yang dialami koperasi," ucapnya.

Pelaku UMKM, kata dia, dapat memanfaatkan satu paket jaminan kecelakaan kerja dan jaminan kematian dengan pembayaran premi sebesar Rp16.800 dengan total dana jaminan yang dapat diterima apabila meninggal dunia sebesar Rp24 juta.

Sementara itu apabila mengalami kecelakaan kerja pihaknya akan menanggung biaya perawatan termasuk memberikan penggantian penghasilan sebesar Rp1 juta per bulan selama perawatan.

Hingga saat ini baru 251.000 pekerja di Denpasar yang bergabung BPJS Ketenagakerjaan dari target kepesertaan sebesar 271.000 pekerja.

Untuk tahun 2017, BPJS Ketenagakerjaan Cabang Bali Denpasar yang meliputi wilayah Denpasar, Badung, Tabanan, Jembrana dan Buleleng itu menargetkan 30 hingga 40 persen peningkiatan kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan dari 1,3 juta angkatan kerja. (ADT/DWA)

Pewarta: Pewarta:Dewa Wiguna

Editor : I Nyoman Aditya T I


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016