Denpasar (Antara Bali) - Koperasi Nasional (Kopnas) "Aku Mandiri" bekerja sama dengan Bank Artha Graha menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada sekitar 800 petani kopi di tiga desa yakni Desa Catur, Belantih dan Desa Mengani, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli.
"KUR berbunga ringan tetap sasaran itu masing-masing sebesar Rp25 juta/petani itu secara simbolis diserahkan kepada delapan perwakilan petani tersebut," kata Ketua Kopnas Reza Fabianus di Denpasar, Jumat.
Ia mengatakan, KUR yang diterima petani kopi di tiga desa di Kabupaten Bangli itu akan digunakan untuk investasi permesinan pengolahan kopi.
Dengan tambahan investasi itu diharapkan petani mampu meningkatkan penjualan kopi gelondong merah yang hanya bernilai jual Rp4.000 - Rp8.000 per kilogram menjadi kopi hijau berkualitas baik mempunyai nilai jual hingga Rp70.000 per kilogram.
Tambahan modal tersebut juga dapat diarahkan untuk biaya pembelian pupuk, pemeliharaan tanaman kopi dan biaya hidup hingga memasuki masa panen kopi, ujarnya.
Sementara di beberapa subak abian, para petani kopi juga menggunakan KUR untuk membeli bibit sapi sebagai upaya mendukung program sistem pertanian terintegrasi (Simantri) yang digagas dan telah dilaksanakan Gubernur Bali Made Mangku Pastika.
Sementara Kepala Cabang Bank Artha Graha Denpasar Willya Verdiana Wasita menambahkan, penyaluran KUR tersebut sebagai bentuk Program Melek Perbankan untuk membantu permodalan, pembinaan dan konsultasi perbankan.
Pihaknya juga menawarkan layanan perbankan tanpa harus datang ke kantor bank. Bank Artha Graha International kini telah melayani masyarakat melalui 117 jaringan kantor yang tersebar di 30 kota di Indonesia. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"KUR berbunga ringan tetap sasaran itu masing-masing sebesar Rp25 juta/petani itu secara simbolis diserahkan kepada delapan perwakilan petani tersebut," kata Ketua Kopnas Reza Fabianus di Denpasar, Jumat.
Ia mengatakan, KUR yang diterima petani kopi di tiga desa di Kabupaten Bangli itu akan digunakan untuk investasi permesinan pengolahan kopi.
Dengan tambahan investasi itu diharapkan petani mampu meningkatkan penjualan kopi gelondong merah yang hanya bernilai jual Rp4.000 - Rp8.000 per kilogram menjadi kopi hijau berkualitas baik mempunyai nilai jual hingga Rp70.000 per kilogram.
Tambahan modal tersebut juga dapat diarahkan untuk biaya pembelian pupuk, pemeliharaan tanaman kopi dan biaya hidup hingga memasuki masa panen kopi, ujarnya.
Sementara di beberapa subak abian, para petani kopi juga menggunakan KUR untuk membeli bibit sapi sebagai upaya mendukung program sistem pertanian terintegrasi (Simantri) yang digagas dan telah dilaksanakan Gubernur Bali Made Mangku Pastika.
Sementara Kepala Cabang Bank Artha Graha Denpasar Willya Verdiana Wasita menambahkan, penyaluran KUR tersebut sebagai bentuk Program Melek Perbankan untuk membantu permodalan, pembinaan dan konsultasi perbankan.
Pihaknya juga menawarkan layanan perbankan tanpa harus datang ke kantor bank. Bank Artha Graha International kini telah melayani masyarakat melalui 117 jaringan kantor yang tersebar di 30 kota di Indonesia. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016