Magelang (Antara Bali) - Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi mendorong setiap provinsi di Indonesia untuk menyelenggarakan "sport tourism" atau wisata olahraga guna mendukung pengembangan kawasan wisata.
"Pada 2017 kami dorong seluruh provinsi, destinasi wisata, tidak hanya 10 destinasi besar, tetapi tempat-tempat wisata yang lain harus didorong dengan bersepeda," katanya usai melepas para pelari Borobudur Marathon 2016 di Lapangan Lumbini kompleks Candi Borobudur, di Magelang, Minggu.
Menurut dia sport tourism dari tahun ke tahun semakin baik.
Ia mengapresiasi Pemerintah Provinsi Jateng yang terus mendorong Borobudur Marathon sehingga berjalan dengan sukses setiap tahun dan tahun ini ada perkembangan luar biasa, terutama dari jumlah pesertanya.
"Hal ini tentu dapat mendorong misi besar sport industri dan tourism," katanya.
Menurut dia pelaksanaan Borobudur Marathon sudah lumayan dari tahun-tahun sebelumnya, mungkin yang perlu ditingkatkan adalah peserta dari luar negeri maka perlu lebih gencar promosinya.
Selain Borobudur, dia berharap Pemprov Jateng juga menyelenggarakan ajang di destinasi wisata yang lain misalnya di Wonosobo, yakni Dieng mungkin bisa diangkat sehingga promosi wisatanya semakin baik.
"Di Wonosobo perlu didorong untuk penyelenggaraan 'event' seperti ini, tidak hanya lari, tetapi bisa sepeda 'Tour de Dieng'," katanya.
Berdasarkan pantauan, pada penyelenggaraan Borobudur Marathon kali ini sejumlah atlet kategori full marathon (42 kilometer) salah jalur sehingga puluhan pelari menyasar ke jalur start lagi ketika waktu sudah berjalan sekitar tujuh hingga 10 menit dari pemberangkatan start.
Usai finish di tempat pembagian medali juga sedikit terjadi kekisruhan karena panitia yang membagikan medali tidak seimbang dengan jumlah atlet. Guna mengantisipasi kekacauan yang lebih besar, akhirnya pembagian medali dibantu oleh sejumlah polisi. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Pada 2017 kami dorong seluruh provinsi, destinasi wisata, tidak hanya 10 destinasi besar, tetapi tempat-tempat wisata yang lain harus didorong dengan bersepeda," katanya usai melepas para pelari Borobudur Marathon 2016 di Lapangan Lumbini kompleks Candi Borobudur, di Magelang, Minggu.
Menurut dia sport tourism dari tahun ke tahun semakin baik.
Ia mengapresiasi Pemerintah Provinsi Jateng yang terus mendorong Borobudur Marathon sehingga berjalan dengan sukses setiap tahun dan tahun ini ada perkembangan luar biasa, terutama dari jumlah pesertanya.
"Hal ini tentu dapat mendorong misi besar sport industri dan tourism," katanya.
Menurut dia pelaksanaan Borobudur Marathon sudah lumayan dari tahun-tahun sebelumnya, mungkin yang perlu ditingkatkan adalah peserta dari luar negeri maka perlu lebih gencar promosinya.
Selain Borobudur, dia berharap Pemprov Jateng juga menyelenggarakan ajang di destinasi wisata yang lain misalnya di Wonosobo, yakni Dieng mungkin bisa diangkat sehingga promosi wisatanya semakin baik.
"Di Wonosobo perlu didorong untuk penyelenggaraan 'event' seperti ini, tidak hanya lari, tetapi bisa sepeda 'Tour de Dieng'," katanya.
Berdasarkan pantauan, pada penyelenggaraan Borobudur Marathon kali ini sejumlah atlet kategori full marathon (42 kilometer) salah jalur sehingga puluhan pelari menyasar ke jalur start lagi ketika waktu sudah berjalan sekitar tujuh hingga 10 menit dari pemberangkatan start.
Usai finish di tempat pembagian medali juga sedikit terjadi kekisruhan karena panitia yang membagikan medali tidak seimbang dengan jumlah atlet. Guna mengantisipasi kekacauan yang lebih besar, akhirnya pembagian medali dibantu oleh sejumlah polisi. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016