Denpasar (Antara Bali) - Kegiatan sinergi dan terpadu perlu dilakukan untuk menyosialisasikan Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan penerapan Program Indonesia Pintar (PIP) agar sampai kepada seluruh lapisan masyarakat.

Sekretaris Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Ditjen Dikdasmen) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dr. Thamrin Kasman, S.E., M.Si mengatakan hal itu pada dialog pendidikan program Indonesia Pintar dalam penuntasan wajib belajar 12 tahun di Denpasar, Jumat petang.

Dalam kegiatan yang diikuti sekitar 95 orang dari perwakilan kepala sekolah, guru, orang tua dan siswa penerima KIP, ia menilai, peran KIP sangat penting untuk meningkatkan akses pendidikan anak Indonesia, usia 6-21 tahun.

Ia mengatakan, PIP mempunyai sasaran untuk menjangkau 20,3 juta anak usia sekolah sebagai upaya mengatasi rendahnya angka partisipasi kasar dalam pendidikan.

Upaya itu sekaligus mencerdaskan kehidupan bangsa, sekaligus meningkatkan taraf hidup masyarakat dengan bekal pendidikan dan keterampilan, ujar Thamrin Kasman.

Sementara anggota Komisi X DPR-RI I Wayan Koster menambahkan, PIP melalui KIP merupakan kelanjutan dari program bantuan siswa miskin (BSM) yang mencakup siswa dari jenjang pendidikan SD/MI,SMP/MTs,SMA/SMK/MA.

Untuk murid sekolah dasar, dana yang diberikan untuk satu semester sebesar Rp225.000 per orang, sementara untuk jenjang sekolah menengah pertama (SMP) mendapatkan Rp375.000 per orang/semester.

Sedangkan jenjang sekolah menengah atas (SMA) rata-rata mendapatkan bantuan pendidikan Rp500.000 perorang/semester.

Ia mengharapkan, program bidang pendidikan itu dapat terlaksana dengan baik, tepat guna dan sasaran sehingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan secara nasional. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Wayan Artaya

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016