Tabanan (Antara Bali) - Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali Cabang Tabanan mengalokasikan dana kredit usaha rakyat (KUR) sebesar Rp43 miliar tahun 2016, meningkat dibanding tahun sebelumnya Rp38 miliar.

"Alokasi dana KUR tahun 2016 itu menjelang akhir tahun ditambah lagi Rp4,5 miliar hingga totalnya Rp47,5 miliar, mengingat animo masyarakat memanfaatkan dana berbunga ringan sangat besar," kata Kepala Bank BPD Bali Cabang Tabanan, IB Ary Wijaya Guntur, SE., MM, Jumat.

Ia mengatakan masyarakat di daerah "lumbung beras" Pulau Dewata itu menyambut baik dana murah dari program kredit usaha rakyat (KUR) untuk mengembangkan berbagai usaha ekonomi produktif.

Penambahan alokasi dana kredit KUR ritel dengan plafon di atas Rp 25 juta per nasabah. Dari alokasi dana KUR tersebut hingga kini hampir 99 persen sudah disalurkan.

IB Ary Wijaya Guntur menambahkan dana KUR yang disalurkan tersebut dominan terserap untuk sektor perdagangan, disamping usaha produktif lainnya dalam usaha pertanian.

"Mereka yang sudah menikmati KUR sekarang tidak boleh lagi mengajukan untuk mendapatkan KUR dalam tahun 2017, sehingga diperkirakan dalam tahun depan permintaan KUR akan menurun," ujar IB Ary Wijaya Guntur.

Untuk itu pengajuan alokasi dana KUR tahun 2017 akan sama bahkan kurang dari kuota tahun 2016.

Pengajuan alokasi dana KUR untuk 2017 akan dihitung kembali oleh kantor BPD pusat dengan melihat dari realisasi sebelumnya dan potensi yang ada.

"Dalam artian, ada kemungkinan dari pengajuan dana KUR tersebut alokasinya akan ditambah atau dikurangi," ujar IB Ary Wijaya Guntur.

Jika dalam 2017 nanti dari alokasi yang diberikan ternyata kurang, pihaknya bisa mengajukan lagi ke kantor pusat untuk meminta penambahan, sehingga visi bank untuk pelayanan maksimal kepada UMKM bisa tercapai dengan baik. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016