Denpasar (Antara Bali) - Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Bali meningkat hampir dua kali lipat yakni dari Rp1,4 triliun pada tahun 2008 menjadi Rp2,5 triliun pada tahun 2011.
"Peningkatan yang sangat signifikan dalam kurun waktu empat tahun itu berkat peningkatan pendapatan asli daerah (PAD)," kata Gubernur Bali Made Mangku Pastika di Denpasar, Minggu.
Seusai rekaman ucapan Selamat Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1933 kepada umat sedharma melalui RRI dan TVRI, Gubernur Pastika menjelaskan, meskipun peningkatan PAD dilakukan secara maksimal, namun baru mampu memberikan kontribusi separuh dari APBD Bali.
Selebihnya berasal dari dana perimbangan pemerintah pusat maupun dana alokasi khusus (DAK) melalui APBN.
Gubernur Pastika menjelaskan, meskipun APBD Bali mengalami peningkatan yang signifikan, pengelolaannya tetap menerapkan prinsip hemat dan efisien.
"Pengeluaran pemerintah sekecil mungkin namun mampu memperoleh manfaat yang besar bagi kesejahteraan masyarakat setempat," tutur gubernur.
Penghematan dana itu antara lain pada pos perjalanan dinas baik di tingkat lokal Bali, nasional maupun internasional.
Kini, katanya, sangat jarang pimpinan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) tingkat Provinsi Bali yang mengajukan permohonan dana atau usulan untuk mengadakan perjalanan ke luar negeri.
"Kalau dengan alasan promosi pariwisata ke luar negeri, dari sepuluh orang yang diajukan, setelah bisa mendapat penjelasan secara rinci dan meyakinan, maksimal saya setujui tiga orang," ujarnya.
Dana yang bisa dihemat tersebut diarahkan untuk membiayai program dan kegiatan yang bermanfaat langsung bagi masyarakat Bali, khususnya dalam pengentasan kemiskinan, pendidikan, kesehatan dan mengatasi berbagai permsalahan sosial.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011
"Peningkatan yang sangat signifikan dalam kurun waktu empat tahun itu berkat peningkatan pendapatan asli daerah (PAD)," kata Gubernur Bali Made Mangku Pastika di Denpasar, Minggu.
Seusai rekaman ucapan Selamat Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1933 kepada umat sedharma melalui RRI dan TVRI, Gubernur Pastika menjelaskan, meskipun peningkatan PAD dilakukan secara maksimal, namun baru mampu memberikan kontribusi separuh dari APBD Bali.
Selebihnya berasal dari dana perimbangan pemerintah pusat maupun dana alokasi khusus (DAK) melalui APBN.
Gubernur Pastika menjelaskan, meskipun APBD Bali mengalami peningkatan yang signifikan, pengelolaannya tetap menerapkan prinsip hemat dan efisien.
"Pengeluaran pemerintah sekecil mungkin namun mampu memperoleh manfaat yang besar bagi kesejahteraan masyarakat setempat," tutur gubernur.
Penghematan dana itu antara lain pada pos perjalanan dinas baik di tingkat lokal Bali, nasional maupun internasional.
Kini, katanya, sangat jarang pimpinan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) tingkat Provinsi Bali yang mengajukan permohonan dana atau usulan untuk mengadakan perjalanan ke luar negeri.
"Kalau dengan alasan promosi pariwisata ke luar negeri, dari sepuluh orang yang diajukan, setelah bisa mendapat penjelasan secara rinci dan meyakinan, maksimal saya setujui tiga orang," ujarnya.
Dana yang bisa dihemat tersebut diarahkan untuk membiayai program dan kegiatan yang bermanfaat langsung bagi masyarakat Bali, khususnya dalam pengentasan kemiskinan, pendidikan, kesehatan dan mengatasi berbagai permsalahan sosial.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011