Denpasar (Antara Bali) - Bali akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan pertemuan yang membahas isu-isu ketenagakerjaan di kawasan Asia-Pasifik ke-16 pada 6-9 Desember 2016.

"Kami mengapresiasi dan menyambut baik dipilihnya Bali sebagai tuan rumah penyelenggaraan Asia and the Pacific Regional Meeting (APRM). Tentu acara ini akan membawa dampak yang positif bagi Bali terutama dalam bidang pariwisata, selain juga bagi para pekerja," kata Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta saat menerima audiensi dari Sekjen Kementerian Ketenagakerjaan RI Abdul Wahab Bangkona di Denpasar, Jumat.

Sudikerta menambahkan bahwa Bali selalu siap dipilih sebagai tuan rumah penyelenggaraan kegiatan berskala nasional mapun internasional. Hal tersebut dapat dilihat dari berbagai kegiatan yang telah dilaksanakan di Pulau Dewata selama ini.

"Kami selalu siap menjadi tuan rumah penyelenggaraan, selama ini sudah berjalan lancar. Infrastruktur, akomodasi, transportasi dan lainnya lengkap di Bali, jadi kami berharap semakin banyak kegiatan digelar di Bali. Hal ini tentu berdampat positif bagi pemasukan kas daerah Bali dari sisi pariwisatanya," ucapnya.

Sementara itu, Sekjen Kementerian Ketenagakerjaan RI Abdul Wahab Bangkona mengatakan Presiden Joko Widodo direncanakan akan hadir untuk membuka APRM yang rencananya akan dihadiri 450 orang yang terdiri dari perwakilan unsur tripartit dari 47 negara peserta (Asia, Pasifik, Arab).

Di samping itu, Direktur International Labour Organization (ILO) kawasan Asia Pasifik, Direktur Jenderal ILO juga dipastikan akan turut hadir mengikuti persidangan selama empat hari penuh tersebut di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali itu.

"Kami sudah berkoordinasi, Pak Presiden akan dijadwalkan hadir untuk membuka. APRM merupakan pertemuan tingkat Menteri Ketenagakerjaan yang juga akan menghadirkan perwakilan dari unsur tripartit guna mendiskusikan isu prioritas tentang dunia ketenagakerjaan di kawasan regional. Demikian juga visi ILO untuk mencapai kerja layak dalam periode 2016-2021. Para peserta yang hadir berasal dari unsur pengusaha, pekerja dan pemerintah," ujar Abdul Wahab.

Pertimbangan yang melatarbelakangi ditetapkannya Indonesia sebagai tuan rumah penyelenggaraan APRM ke-16 ini adalah karena tingkat stabilitas politik dan keamanan di Indonesia yang dirasa cukup baik.

Indonesia juga merupakan salah satu anggota Government Body (GB) ILO untuk periode ke-2 (2014-2017) dan partisipasi Indonesia di ILO selama ini dinilai cukup aktif serta Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang positif serta masuk dalam negara anggota G20.

Melalui penyelenggaraan APRM tersebut, Indonesia sebagai tuan rumah berharap dapat lebih meningkatkan peran aktifnya di ILO dalam upaya pembangunan ketenagakerjaan, baik di tingkat nasional, regional, maupun multilateral, untuk pencapaian kerja layak bagi semua.(WDY)

Pewarta: Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016