Denpasar (Antara Bali) - Direktur Operasi dan Pemeliharaan Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Loly Martina Martief mengatakan sebanyak 15 danau yang menjadi prioritas penanganan oleh pemerintah.

"Saat ini pemerintah telah memprioritaskan sebanyak 15 danau untuk mendapatkan penanganan, yakni Danau Toba, Maninjau dan Singkarak, Kerinci, Rawa Lake, Rawapening, Batur, Tempe, Matano, Poso, Tondano, Limboto, Sentarum, Kaskade Mahakam, Melintang dan Sentani," katanya pada acara "16Th World Like Conference" di Kuta, Bali, Selasa.

Ia mengatakan ke-15 danau tersebut dalam klaster pertama yang menjadi skala prioritas untuk segera di tata kondisi lingkungannya.

Selanjutnya, kata Loly Martina, akan ada 15 danau lagi di klaster kedua sehingga total semuanya ada 30 danau hingga 2019, dengan menggunakan dana "multi years".

Ia mengatakan yang saat ini menjadi prioritas karena danau-danau itu tingkat kerusakannya memprihatinkan, bersentuhan langsung dengan kebutuhan masyarakat, pariwisata, pembangkit listrik, irigasi dan sebagainya.

"Untuk klaster kedua nanti juga sudah ditentukan yakni Danau Diatas (Sumatera Barat), Danau Dibawah (Sumatera Barat), Danau Ranau (Sumatera Utara dan Lampung), Danau Dendam Taksuda (Bengkulu), Danau Lindu (Sulawesi Tengah), Danau Towuti (Sulawesi Utara), Danau Mahalona (Sulawesi Utara), Danau Beratan (Bali), Danau Paniai (Papua), Danau Laut Tawar (Aceh), Danau Neut Laok (Aceh), Danau Kelimutu (NTT), Danau Taliwang (NTB), Danau Rinjani (NTB), dan Danau Tasik Zamrub (Riau)," kata Loly Martini menjelaskan.

Menurut dia, penataan yang di maksud, antara bila terjadi sedimentasi akan dilakukan pengerukan, bila terjadi peningkatan permukaan air danau yang menggenangi pemukiman akan dilakukan pembangunan tanggul, penetapan sempadan danau dan badan danau, serta pembersihan sampah.

"Penataan seperti ini tentu saja akan disesuaikan dengan karakter dari masing-masing danau, mempertimbangkan dampak ekologis, serta adanya keterpaduan penataan danau sebagai daerah pariwisata, olahraga air dan aktivitas ekonomi lainnya," ujarnya.

Selain itu, kata dia, untuk melestarikan dan mengelola danau secara benar serta meningkatkan fungsinya untuk kesejahteraan masyarakat, maka perlu untuk melakukan program pengelolaan danau berbasis wilayah sungai.

Dengan demikian, pemerintah akan melakukan pembangunan infrastruktur berkelanjutan berdasarkan wilayah sungai untuk kawasan danau di Indonesia meliputi beberapa program, yaitu konservasi danau, pemanfaatan danau dan pengendalian daya rusak air danau.

"Program konservasi danau dilakukan melalui perlindungan dan pelestarian danau, menjaga kualitas airnya, serta pengendalian pencemaran air. Sedangkan pengendalian daya rusak air dilakukan melalui pengurangan risiko banjir," katanya. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Komang Suparta

Editor : I Komang Suparta


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016