Denpasar, (Antara Bali) - Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Kementerian Agama RI, Prof Drs I Ketut Widnya MA MPhil PhD optimistis pasraman formal Hindu mampu melahirkan generasi yang cerdas dan berkarakter agama sebagai pewaris pembangunan masa depan.


"Kami sangat optimis pasraman formal sesuai Peraturan Menteri Agama Nomor 56 Tahun 2014 terus berkembang mencetak generasi unggul di masa mendatang," kata I Ketut Widnya, Minggu.


Ia mengatakan dewasa ini pendidikan diyakini tidak secara penuh dapat membangun karakter bangsa dan dengan "boarding school" atau sekolah asrama diyakini dapat melahirkan suasana belajar kondusif sehingga orang tua tidak perlu merasa khawatir mengenai pergaulan anaknya ketika di sekolah karena sudah mendapatkan pengawasan penuh para guru.


Menurut dia pihaknya sudah menyiapkan adaptasi antara kurikukum 2013 dengan kurikulum agama dengan penambahan beberapa mata pelajaran umum di sekolah.


"Mereka (siswa pasraman) juga mendapatkan pelajaran umum seperti Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, Sejarah Dunia, dan beberapa mata pelajaran lain dengan kuota pelajaran agama 40 persen dan pelajaran umum 60 persen," kata dia.


Mantan Ketua STAH Negeri Gde Pudja Mataram itu juga mengungkapkan generasi muda pasraman diharapkan dapat menjaga dan membangun peradaban Hindu di masa depan.


"Jika tidak ada generasi yang mengerti agama dan mampu bertindak secara militan siapa yang dapat menjaga eksistensi Agama Hindu di tanah air dan dunia?," tegasnya.


Selain itu, dirinya mengapresiasi perhatian yang begitu besar dari Menteri Agama RI yang telah meresmikan salah satu perguruan tinggi agama negeri di Pulau Dewata.


"Itu salah satu jawaban ke depan kita terus bergerak. STAH negeri di Singaraja semoga juga dapat memberikan vibrasi yang baik sehingga mampu memunculkan pasraman-pasraman formal," demikian Widnya. (gus)

Pewarta: Pewarta: I Made Bagus Andi Purnomo

Editor : I Made Andi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016