Singaraja, (Antara Bali) - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sekolah Tinggi Agama Hindu (STAH) Negeri Mpu Kuturan Kota Singaraja, Bali, menggelar lomba melantunkan sloka untuk melestarikan agama dan budaya di kalangan generasi muda.
"Kami melibatkan 27 peserta yang berasal dari perwakilan sekolah SMA dan SMK di Kabupaten Buleleng," kata Ketua Panitia Lomba, Komang Ari Udayana di Singaraja, Bali, Sabtu.
Ia mengatakan, dewasa ini generasi muda di Pulau Dewata mulai terbawa dengan gaya hidup serba modern dan mulai melupakan berbagai tradisi dan warisan leluhur utamanya dalam bidang agama dan budaya.
Sloka salah satu bagian dari ajaran agama Hindu yang memuat pesan-pesan keagamaan melalui lantunan nada suara yang indah dan nyaring didengar. "Biasanya dilantunkan saat upacara atau ritual agama," tambahnya.
Dikatakan pula, pihaknya berharap melalui kegiatan itu dapat memacu semangat anak muda melestarikan berbagai warisan leluhur sehingga tidak punah dan hilang di masa depan.
"Kami juga berharap semakin banyak anak muda yang mau tampil di masyarakat. Selama ini fenomena yang ada para pembaca sloka hanya didominasi kalangan tua saja," tegasnya.
Di sisi lain, lomba sloka juga bertujuan mempromosikan STAHN Mpu Kuturan sebagai perguruan tinggi Hindu baru di Pulau Dewata yang fokus pada visi utama yakni mencetak lulusan yang cerdas berkarakter.
"STAHN diyakini kedepan akan semakin dikenal. Semakin banyak anak muda yang mau menekuni ajaran agama dan menjawab berbagai permasalahan yang ada di tengah masyarakat," tandasnya. (gus)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Kami melibatkan 27 peserta yang berasal dari perwakilan sekolah SMA dan SMK di Kabupaten Buleleng," kata Ketua Panitia Lomba, Komang Ari Udayana di Singaraja, Bali, Sabtu.
Ia mengatakan, dewasa ini generasi muda di Pulau Dewata mulai terbawa dengan gaya hidup serba modern dan mulai melupakan berbagai tradisi dan warisan leluhur utamanya dalam bidang agama dan budaya.
Sloka salah satu bagian dari ajaran agama Hindu yang memuat pesan-pesan keagamaan melalui lantunan nada suara yang indah dan nyaring didengar. "Biasanya dilantunkan saat upacara atau ritual agama," tambahnya.
Dikatakan pula, pihaknya berharap melalui kegiatan itu dapat memacu semangat anak muda melestarikan berbagai warisan leluhur sehingga tidak punah dan hilang di masa depan.
"Kami juga berharap semakin banyak anak muda yang mau tampil di masyarakat. Selama ini fenomena yang ada para pembaca sloka hanya didominasi kalangan tua saja," tegasnya.
Di sisi lain, lomba sloka juga bertujuan mempromosikan STAHN Mpu Kuturan sebagai perguruan tinggi Hindu baru di Pulau Dewata yang fokus pada visi utama yakni mencetak lulusan yang cerdas berkarakter.
"STAHN diyakini kedepan akan semakin dikenal. Semakin banyak anak muda yang mau menekuni ajaran agama dan menjawab berbagai permasalahan yang ada di tengah masyarakat," tandasnya. (gus)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016