Negara (Antara Bali) - Penjagaan di Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana sebagai pintu masuk dan keluar Bali diperketat, setelah serangan teroris terhadap polisi di Tangerang.

"Pemeriksaan orang, kendaraan dan barang sudah menjadi prosedur tetap di Gilimanuk, khususnya bagi yang masuk ke Bali. Namun dengan adanya serangan terhadap polisi di Tangerang, penjagaan dan kewaspadaan lebih kami tingkatkan," kata Kapolres Jembrana Ajun Komisaris Besar Djoni Widodo, di Negara, Sabtu.

Untuk mengecek kesiapan anggotanya, ia mengaku, hampir setiap hari ke Gilimanuk dan mendatangi setiap pos penjagaan, serta memerintahkan jajaran di Polsek untuk melakukan operasi di jalan raya.

Ia berharap, dengan pemeriksaan berlapis mulai dari Pelabuhan Gilimanuk, orang-orang yang berniat melakukan teror di Bali bisa dicegah.

Menurutnya, pengamanan di Pelabuhan Gilimanuk dan sekitarnya dilakukan personil gabungan dari Polri, TNI, Satpol PP hingga petugas Dinas Kependudukan yang memeriksa identitas orang yang masuk ke Bali.

Ia mengatakan, pihaknya sudah melakukan rapat dengan institusi terkait, dengan kesepakatan masing-masing institusi menambah personil yang bertugas di Gilimanuk.

Karena belakangan sasaran teror diarahkan ke polisi, penjagaan pos-pos lalu lintas di sepanjang jalan raya Denpasar-Gilimanuk yang masuk wilayah Kabupaten Jembrana juga diperketat dengan penambahan petugas.

"Saya juga perintahkan petugas agar tidak patroli sendirian. Setiap patroli harus mengajak teman, untuk mengantisipasi serangan teror," katanya.

Agar pengamanan lebih maksimal, ia mengatakan, operasi penduduk pendatang di tempat-tempat kos juga dilakukan, serta mengimbau masyarakat memberikan informasi jika melihat orang yang mencurigakan.(GBI)

Pewarta: Pewarta: Gembong Ismadi

Editor : Gembong Ismadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016