Jakarta (Antara Bali) - Investor asal Rusia, Blackspace berencana berinvestasi dalam pembangunan ruang pendingin makanan atau "cold storage", pabrik es dan fasilitas pengolahan hasil perikanan di Indonesia, kata pemilik perusahaan Alexander Isaev.

Rencana investasi tersebut disampaikan dalam pertemuan dengan delegasi Komisi IV DPR RI dan sejumlah kementerian Indonesia di Moskow, Rusia baru-baru ini, demikian siaran pers dari Blackspace Indonesia yang diterima di Jakarta, Rabu.

Delegasi Komisi IV DPR RI menghadiri pertemuan di kantor perusahaan tersebut di Usovo, Moskovskaya Oblast dalam rangka kunjungan resmi ke Rusia.

Kunjungan tersebut guna mempelajari pengalaman negara tersebut dalam menyusun dan melaksanakan regulasi bidang pertanian, lingkungan hidup, kelautan dan perikanan serta pangan.

Pertemuan itu juga dimanfaatkan oleh kedua belah pihak guna mengumpulkan informasi mengenai aktivitas perusahaan Rusia di Indonesia.

Sejumlah proyek telah dikerjakan Blackspace di Indonesia sejak Agustus 2015.

Ketua Komisi IV Edhy Prabowo mengatakan DPR RI mendukung aktivitas Blackspace di Indonesia.

Menurut Edhy, pemerintah Indonesia mengapresiasi upaya para investor yang membangun fasilitas pengolahan ikan di dalam negeri dan mendukung kebijakan larangan ekspor mineral mentah.

Kebutuhan akan infrastruktur pengolahan dan penyimpanan ikan semakin besar karena volume produksi ikan meningkat secara signifikan seiring berhasilnya kebijakan Menteri Susi dalam memberantas penangkapan ikan ilegal secara tegas.

Kelompok kerja yang di antaranya termasuk perwakilan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan telah menentukan sepuluh lokasi pertama di mana Blackspace akan memulai pembangunan infrastruktur untuk industri perikanan dalam waktu dekat.

Untuk merealisasikan proyek tersebut, telah didirikan pula perusahaan PerindoSpace yang merupakan usaha bersama antara Blackspace dan Perum Perindo.

Pembangunan tahap awal direncanakan akan dimulai dari Pulau Natuna. Proyek Blackspace di bidang perikanan menjadi topik pembahasan pimpinan Blackspace dengan perwakilan Kementerian Kelautan dan Perikanan yang termasuk dalam anggota delegasi RI.

Perusahaan ini terutama bergerak di bidang pertambangan dan pengolahan sumber daya alam, termasuk pertambangan batubara kalori tinggi di Pulau Kalimantan.

Selain itu, proyek pembangunan 60 pabrik feronikel di Sulawesi Tenggara, produksi mangan dioksida di bagian barat Pulau Timor serta proyek produksi alumina di Kalimantan Barat.

Blackspace juga telah memulai pembangunan jalur rel kereta api di Kalimantan Tengah dengan total panjang 500 km guna melayani kebutuhan transportasi dan logistik perusahaan, khususnya pengangkutan batubara dari lokasi pertambangan sampai ke pelabuhan.

Di samping proyek di sektor pertambangan, Blackspace juga secara aktif berperan dalam pembangunan di bidang ekonomi strategis lainnya di Indonesia.

Berdasarkan hasil pertemuan pemimpin Blackspace dengan Presiden Joko Widodo dan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti di sela-sela KTT Rusia-ASEAN di Sochi pada Mei lalu, telah disepakati bahwa Blackspace akan berinvestasi.

Penanaman modal perusahaan Rusia tersebut dalam pembangunan sejumlah fasilitas pendukung industri perikanan dan kelautan sebagai upaya dalam mendukung kebijakan pemerintah Indonesia dalam mengembangkan sentra perikanan terpadu.

Proyek lain yang banyak mendapat perhatian dari para anggota DPR maupun delegasi kementerian adalah pembangunan "situation room" di kantor Blackspace di Jakarta.

Ruang situasi tersebut ditujukan tidak hanya untuk keperluan internal perusahaan termasuk pengawasan dan analisis data yang diperoleh dari lokasi proyek Blackspace di lapangan, tetapi juga dapat digunakan oleh lembaga eksekutif dan pemerintah Indonesia.

"Situation room" ini antara lain dapat membantu identifikasi awal titik api dalam rangka mencegah kebakaran hutan dan lahan gambut, juga menjadi instrumen pemberantasan penangkapan ikan ilegal.

Dalam perbincangan dengan para anggota delegasi, Alexander Isaev juga menginformasikan rencana Blackspace untuk mulai menggarap beberapa proyek di bidang pertanian, termasuk produksi sejumlah komoditas unggulan, seperti minyak sawit dan karet.(WDY)

Pewarta: Pewarta: Libertina Widyamurti Ambari

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016