Jakarta (Antara Bali) - Ketua PBNU KH. Said Aqil Siradj menyaksikan penandatanganan Letter of Intent (LoI) dalam bisnis tambang antara pengusaha NU dengan Kamar Dagang Tatarstan, sebuah negara bagian di Rusia.
"Ini sebuah langkah maju bagi kerja sama muslim Indonesia-Rusia, karena NU berhasil menggaet investor Rusia untuk tanam modal di Tanah Air," kata Penanggung Jawab Fungsi Pensosbud KBRI Moskow M.Aji Surya dalam surat elektronik yang diterima di Jakarta, Senin.
Kunjungan Ketua PBNU di Moskow selama empat hari itu juga untuk menandatangani kerja sama dengan Mufti Rusia. Seorang pengusaha NU, Arief Budiman Sukmawira menandatangani LoI bersama mitranya Ramil Mavlyutov, pimpinan Tatarstan Trade House (TTH). Kyai Aqil Siradj membubuhkan tanda tangannya sebagai saksi.
Kedua belah pihak sepakat untuk segera memerinci kerja sama di bidang tambang di Indonesia dalam waktu yang tidak terlalu lama. Pengusaha Tatarstan misalnya, akan berkunjung ke Indonesia pada bulan Juli guna melihat beberapa lokasi tambang yang ditawarkan serta membicarakan rencana pembelian helikopter angkut serta peralatan berat yang terkait dengan penambangan yang diproduksi di Kazan.
Selain itu, beberapa kerja sama lain seperti sektor telekomunikasi saat ini sedang dalam penjajakan lebih lanjut. Bahkan, kini NU telah menunjuk beberapa orang Rusia untuk melicinkan bisnis dengan Rusia. Dalam waktu kurang dari satu tahun, bila semua lancar, maka kerja sama riil NU-Rusia ini kemungkinan akan menggelinding.


Temui Presiden Tatarstan
Sebelum pendandatangan LoI, rombongan Ketua PBNU yang didampingi M. Aji Surya, Penanggung Jawab Fungsi Pensosbud KBRI Moskow, telah bertemu dengan Presiden Tatarstan, Rustam Minikhanov di kantor kepresidenan. Dalam kesempatan itu, Presiden Rustam menyimak dengan tekun konsep-konsep NU yang mengedepankan persaudaraan, persatuan bangsa, toleransi dan antikekerasan. Diskusi yang menggunakan Bahasa Arab dan Rusia itu juga menggarisbawahi pentingnya kerja sama riil di bidang pendidikan, kebudayaan dan ekonomi.
"Kerja sama riil bidang ekonomi antara muslim Indonesia dan Rusia harus segera diawali. NU melalui asosiasi pengusahanya siap proaktif. Seperti yang saya duga, sambutan di Rusia luar biasa," ujar KH. Said Aqil Siradj.(*/M038/T007)
NU Gaet Investor Rusia
Senin, 18 Juni 2012 8:55 WIB