Denpasar (Antara Bali) - Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Provinsi Bali meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang koperasi melalui sertifikasi terutama pada level manajer.

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Bali Dewa Patra di Denpasar, Kamis, menjelaskan saat ini baru sekitar 30 persen level manajer dari 4.934 koperasi di Pulau Dewata yang memiliki sertifikat kompetensi.

"Untuk itu, saat ini kami gencar melakukan sosialisasi dan pembinaan kepada koperasi yang manajernya belum tersertifikasi," ucapnya.

Sertifikasi ini, kata dia, bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme koperasi Simpan Pinjam (KSP) dalam menjalankan usahanya karena menyangkut dengan pengelolaan uang terutama yang bersumber dari para anggota koperasi agar pengelolaannya professional.

Apalagi di era masyarakat ekonomi ASEAN ini, sertifikasi kompetensi menjadi syarat mutlak yang harus dipenuhi pengurus koperasi.

Keberhasilan sebuah lembaga koperasi, kata dia, sangat ditentukan oleh kualitas orang-orang yang mengelola. Sehingga, peran sumber daya manusia dalam lembaga koperasi tidak hanya sekedar administratif tetapi justru lebih mengarah kepada bagaimana mampu mengembangkannya agar menjadi kreatif dan inovatif.

"Seiring dengan persaingan yang semakin tajam karena perubahan teknologi dan lingkungan yang begitu cepat, lembaga koperasi membutuhkan sumber daya manusia yang mempunyai kompetensi agar dapat memberikan pelayanan yang prima dan bernilai," imbuhnya seraya menambahkan agar koperasi tidak semata-mata mengejar pencapaian produktifitas kerja yang tinggi tetapi lebih pada kinerja dalam proses pencapaian.

Nantinya sertifikasi tidak hanya diikuti manajer akan tetapi juga bendahara, kasir dan bawahnya.

Patra menjelaskan minimnyapetugas koperasi memiliki sertifikat kompetensi karena terkendala biaya.

Padahal, di setiap koperasi memiliki dana khusus untuk pendidikan yang tidak dimanfaatkan semaksimal mungkin.

"Sebenarnya mereka yang belum tersertifikasi ini terkendala biaya karena untuk uji kompetensi membutuhkan biaya Rp2,5 juta sedangkan bimbingan teknis sudah ditanggung pemerintah," katanya. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Dewa Wiguna

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016