Bandung (Antara Bali) - A.A Istri Dharma Mega Kelakan dan Nisrina Nur Afifa, kensi putri andalan Bali yang turun di nomor embu berpasangan putri kyukenshi, berhasil meraih satu medali emas dalam ajang Pekan Olahraga Nasional XIX/2016 Jawa Barat.
Dalam ajang yang berlangsung di Sabuga, ITB Bandung, Senin itu, Manajer Tim Kempo Bali, Tjok Tuty Ismayanthi mengatakan sangat bersyukur atas peraihan medali emas dua kenshin andalan Bali tersebut.
"Ini pertandingan yang cukup ketat, karena lawan yang dihadapi sangat kuat," ujarnya.
Ia mengatakan, dalam pertandingan di nomor tersebut kensi berpasangan Bali mendapat poin 265,5. Sedangkan, Jawa Tengah (Jateng) dan NTT mendapat poin sama 265 pada babak final.
Pada babak semifinal, lanjut Tuty, Bali mengumpulkan 264 poin, sedangkan Jateng dan NTT sama-sama meraih 265 poin.
"Skor sangat tipis, sehingga hal ini yang membuat kami khawatir, sehingga kami menginstruksikan dua kensi ini berusaha lebih keras pada babak final," ujarnya.
Sebelum babak final, pihaknya kembali memberikan latihan pada kedua kensinya itu sesuai apa yang diinginkan oleh wasit, baik itu kematangan teknik.
"Ini juga menjadi emas pertama kempo Bali sejak kurun waktu 25 tahun keikutsertaan kami di PON," ujarnya.
Meskipun, saat ini Bali baru mengoleksi satu medali emas, pihaknya belum puas begitu saja, karena target di PON Jawa Barat, untuk cabang olahraga kempo meraih dua emas, dua perak, dan dua perunggu.
"Kami harus bisa menyamai perolehan medali pada kualifiasi PON beberapa waktu lalu," ujarnya.
Ia menuturkan, pada waktu PON XVII/2012 di Riau, kempo Bali hanya mampu meraih satu medali perunggu. "Kami optimistis para kensi kami diberbagai nomor yang belum bertanding mampu merealisasi target itu," ujarnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
Dalam ajang yang berlangsung di Sabuga, ITB Bandung, Senin itu, Manajer Tim Kempo Bali, Tjok Tuty Ismayanthi mengatakan sangat bersyukur atas peraihan medali emas dua kenshin andalan Bali tersebut.
"Ini pertandingan yang cukup ketat, karena lawan yang dihadapi sangat kuat," ujarnya.
Ia mengatakan, dalam pertandingan di nomor tersebut kensi berpasangan Bali mendapat poin 265,5. Sedangkan, Jawa Tengah (Jateng) dan NTT mendapat poin sama 265 pada babak final.
Pada babak semifinal, lanjut Tuty, Bali mengumpulkan 264 poin, sedangkan Jateng dan NTT sama-sama meraih 265 poin.
"Skor sangat tipis, sehingga hal ini yang membuat kami khawatir, sehingga kami menginstruksikan dua kensi ini berusaha lebih keras pada babak final," ujarnya.
Sebelum babak final, pihaknya kembali memberikan latihan pada kedua kensinya itu sesuai apa yang diinginkan oleh wasit, baik itu kematangan teknik.
"Ini juga menjadi emas pertama kempo Bali sejak kurun waktu 25 tahun keikutsertaan kami di PON," ujarnya.
Meskipun, saat ini Bali baru mengoleksi satu medali emas, pihaknya belum puas begitu saja, karena target di PON Jawa Barat, untuk cabang olahraga kempo meraih dua emas, dua perak, dan dua perunggu.
"Kami harus bisa menyamai perolehan medali pada kualifiasi PON beberapa waktu lalu," ujarnya.
Ia menuturkan, pada waktu PON XVII/2012 di Riau, kempo Bali hanya mampu meraih satu medali perunggu. "Kami optimistis para kensi kami diberbagai nomor yang belum bertanding mampu merealisasi target itu," ujarnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016