Denpasar (Antara Bali) - Wakil Wali Kota Denpasar Gusti Ngurah Jaya Negara membuka kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-97 dalam upaya mempercepat pembangunan di pedesaan.
"Keterlibatan TNI dalam pembangunan desa pada hakekatnya merupakan bentuk nyata kemanunggalan TNI dengan masyarakat untuk mempercepat pembangunan di desa sebagaimana tertuang dalam butir ketiga Nawacita, yakni membangun Indonesia dari pinggiran atau dari desa," kata Wakil Wali Kota Jaya Negara, saat membuka kegiatan TMMD ke-97 yang dirangkaikan dengan kegiatan Pencanangan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat XIII Tahun 2016 di Lapangan Arga Soka Denpasar, Selasa.
Pada kesempatan tersebut hadir Danrem 163 Wirasatya, Kolonel. Inf. I Nyoman Cantiasa, Ketua DPRD Kota Denpasar I Gusti Ngurah Gede, Dandim 1611 Badung, Letkol. (Czi) M. Leo Pola Ardiansa Siregar, camat dan kades/lurah se-Kota Denpasar, tokoh masyarakat serta instansi terkait lainnya.
Jaya Negara mengatakan dalam konteks kepentingan kemanunggalan TNI dengan rakyat, pelaksanaan kegiatan gotong-royong di seluruh wilayah Kota Denpasar adalah untuk mengatasi masalah-masalah di bidang kemasyarakatan seperti bidang ekonomi, sosial budaya, lingkungan, serta pemberdayaan masyarakat.
Ia mengatakan bahwa bulan bhakti gotong-royong masyarakat merupakan kegiatan yang sangat mendukung pelaksanaan pelestarian dan nilai-nilai gotong-royong untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan.
"Saya sangat mengapresiasi serta menyambut baik dengan adanya program TMMD oleh TNI yang akan berlokasi di Subak Kerdung. Muaranya adalah untuk mempertahankan sawah di tengah kota yang kita miliki, bak gayung bersambut dengan program Pemerintah Kota Denpasar dimana keinginan Bapak Wali Kota Rai Mantra di tahun 2017 adalah mencanangkan subak lestari," kata Jaya Negara.
Dengan adanya program tersebut, khususnya di sektor pertanian Pemkot Denpasar menyambut baik dan masyarakat yang ada disekitar diharapkan turut ikut berperan aktif dalam kegiatan yang di laksanakan TNI.
"Kegiatan tersebut tujuannya adalah untuk mempertahankan sawah serta mempertahankan jalur hijau dari alih fungsi lahan, yang mana nantinya diharapkan masyarakat dapat bersinergi dengan TNI guna membangun desanya," katanya.
Sementara Danrem 163 Wirasatya, Kolonel. Inf. I Nyoman Cantiasa mengatakan kegiatan ini merupakan bentuk kegiatan terpadu atau lintas sektoral yang melibatkan TNI, Polri, kementerian, pemerintah daerah, yang terintegrasi dalam rangka akselerasi pembangunan.
Terkait dengan TMMD di Pedungan, menurut Kolonel. Inf. I Nyoman Cantiasa ada tempat untuk segera dibangun berupa jalan usaha tani, Karena Bali saat ini menghadapi gempuran sektor pariwisata cukup tinggi, sehingga bagimana pemerintah daerah melalui pemkot untuk merancang agar sawah-sawah pertanian di Kota Denpasar jangan sampai habis atau alih fungsi menjadi pertokoan atau perumahan.
"Kami membuat suatu gagasan bagaimana menyelamatkan sawah-sawah dengan cara membuat jalan usaha tani yang dikerjakan oleh TNI bersama masyarakat yang memiliki fungsi banyak di antaranya untuk sarana transportasi hasil pertaniannya. Selain itu untuk masyarakat Denpasar dapat digunakan untuk jogging track berolahraga. Dan bagimana kita membuat pertahanan sawah di tengah kota, maka itu kita rancang untuk menyelamatkan sawah-sawah yang ada di Kota Denpasar sehingga anak-anak kita masih bisa melihat sawah di tengah kota," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Keterlibatan TNI dalam pembangunan desa pada hakekatnya merupakan bentuk nyata kemanunggalan TNI dengan masyarakat untuk mempercepat pembangunan di desa sebagaimana tertuang dalam butir ketiga Nawacita, yakni membangun Indonesia dari pinggiran atau dari desa," kata Wakil Wali Kota Jaya Negara, saat membuka kegiatan TMMD ke-97 yang dirangkaikan dengan kegiatan Pencanangan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat XIII Tahun 2016 di Lapangan Arga Soka Denpasar, Selasa.
Pada kesempatan tersebut hadir Danrem 163 Wirasatya, Kolonel. Inf. I Nyoman Cantiasa, Ketua DPRD Kota Denpasar I Gusti Ngurah Gede, Dandim 1611 Badung, Letkol. (Czi) M. Leo Pola Ardiansa Siregar, camat dan kades/lurah se-Kota Denpasar, tokoh masyarakat serta instansi terkait lainnya.
Jaya Negara mengatakan dalam konteks kepentingan kemanunggalan TNI dengan rakyat, pelaksanaan kegiatan gotong-royong di seluruh wilayah Kota Denpasar adalah untuk mengatasi masalah-masalah di bidang kemasyarakatan seperti bidang ekonomi, sosial budaya, lingkungan, serta pemberdayaan masyarakat.
Ia mengatakan bahwa bulan bhakti gotong-royong masyarakat merupakan kegiatan yang sangat mendukung pelaksanaan pelestarian dan nilai-nilai gotong-royong untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan.
"Saya sangat mengapresiasi serta menyambut baik dengan adanya program TMMD oleh TNI yang akan berlokasi di Subak Kerdung. Muaranya adalah untuk mempertahankan sawah di tengah kota yang kita miliki, bak gayung bersambut dengan program Pemerintah Kota Denpasar dimana keinginan Bapak Wali Kota Rai Mantra di tahun 2017 adalah mencanangkan subak lestari," kata Jaya Negara.
Dengan adanya program tersebut, khususnya di sektor pertanian Pemkot Denpasar menyambut baik dan masyarakat yang ada disekitar diharapkan turut ikut berperan aktif dalam kegiatan yang di laksanakan TNI.
"Kegiatan tersebut tujuannya adalah untuk mempertahankan sawah serta mempertahankan jalur hijau dari alih fungsi lahan, yang mana nantinya diharapkan masyarakat dapat bersinergi dengan TNI guna membangun desanya," katanya.
Sementara Danrem 163 Wirasatya, Kolonel. Inf. I Nyoman Cantiasa mengatakan kegiatan ini merupakan bentuk kegiatan terpadu atau lintas sektoral yang melibatkan TNI, Polri, kementerian, pemerintah daerah, yang terintegrasi dalam rangka akselerasi pembangunan.
Terkait dengan TMMD di Pedungan, menurut Kolonel. Inf. I Nyoman Cantiasa ada tempat untuk segera dibangun berupa jalan usaha tani, Karena Bali saat ini menghadapi gempuran sektor pariwisata cukup tinggi, sehingga bagimana pemerintah daerah melalui pemkot untuk merancang agar sawah-sawah pertanian di Kota Denpasar jangan sampai habis atau alih fungsi menjadi pertokoan atau perumahan.
"Kami membuat suatu gagasan bagaimana menyelamatkan sawah-sawah dengan cara membuat jalan usaha tani yang dikerjakan oleh TNI bersama masyarakat yang memiliki fungsi banyak di antaranya untuk sarana transportasi hasil pertaniannya. Selain itu untuk masyarakat Denpasar dapat digunakan untuk jogging track berolahraga. Dan bagimana kita membuat pertahanan sawah di tengah kota, maka itu kita rancang untuk menyelamatkan sawah-sawah yang ada di Kota Denpasar sehingga anak-anak kita masih bisa melihat sawah di tengah kota," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016