Jakarta (Antara Bali) - PT Pertamina (Persero) bersama Universitas Indonesia dan didukung sejumlah perguruan tinggi lainnya di seluruh Indonesia kembali menyelenggarakan Pertamina Olimpiade Sains 2016.  
  
Penyelenggaraan yang ke-9 kalinya ini merupakan kelanjutan dari kegiatan yang sama pada tahun-tahun sebelumnya sebagai bagian dari program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Pertamina Cerdas, dalam mencetak generasi muda berprestasi yang terus berkarya membangun negeri.

"Peserta lomba Pertamina Olimpiade Sains sudah dapat melakukan registrasi mulai 1 sampai 30 September 2016 di seluruh Indonesia, baik untuk kompetisi teori dan proyek sains," kata Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Wianda Pusponegoro dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis.

Pertamina Olimpiade Sains merupakan program Corporate Social Responsibility (CSR) Bidang Pendidikan PT. Pertamina sebagai implementasi dari visi Pertamina dalam mencerdaskan anak bangsa.

"Tahun ini, Pertamina Olimpiade Sains 2016 memperlombakan dua kategori, yaitu Kategori Teori dan Kategori Proyek Sains," kata Wianda.

Menurutnya, Pertamina Olimpiade Sains 2016 juga dirancang untuk menjadi ajang kompetisi ilmiah bagi para mahasiswa dari PTN/PTS di seluruh Indonesia dan wadah generasi muda mengekspresikan diri, menggagas ide, dan menampilkan karya cipta.

"Serta mengukir prestasi di tingkat regional ASEAN karena melibatkan para mahasiswa dari PTN/PTS di seluruh Indonesia dan perguruan tinggi terbaik di negara-negara ASEAN," tuturnya.

Pada tahun ini, kompetisi sains nasional yang sebelumnya bernama OSN Pertamina tampil dengan nama baru, yaitu "Pertamina Olimpiade Sains".

"Sejak 2015, kompetisi Olimpiade Sains, khususnya Kategori Proyek Sains berkembang dari level nasional menjadi level regional ASEAN sehingga nama Olimpiade Sains Nasional Pertamina (OSN Pertamina) dirasa tidak relevan lagi dengan jangkauan kompetisi sains yang sudah mengglobal ini," ucap Wianda.

Selain tampil dengan nama baru, Pertamina Olimpiade Sains 2016 juga melakukan pengembangan pada kompetisi Kategori Teori, yaitu dengan mengubah sistem tes seleksi daerah (tingkat provinsi) yang sejak tahun 2008 dilakukan dengan metode Paper Based Test (PBT) menjadi Computer Based Test (CBT).

"Diharapkan semua calon peserta Pertamina Olimpiade Sains 2016 dapat mendaftar sebagai peserta dan mengikuti tes seleksi daerah tanpa harus terkendala dengan jarak dan lokasi pelaksanaan tes seleksi tersebut. Dengan demikian, jumlah peserta pendaftar dan ikut tes seleksi akan semakin meningkat dari tahun-tahun sebelumnya," ujarnya.

Kompetisi Kategori Teori sendiri meliputi bidang matematika, fisika, kimia, dan biologi yang membidik mahasiswa berprestasi di mana pada tahap satu akan dibagi dalam 8 region.  
  
Pemenang tertinggi pada masing-masing bidang di tingkat region akan mewakili kompetisi sains tingkat nasional guna memperebutkan posisi I, II, dan III nasional dari setiap kategori.

Sementara Kategori Proyek Sains merupakan kompetisi karya cipta hasil kerja dari suatu tim di mana setiap tim berjumlah tiga mahasiswa dari satu perguruan tinggi.

Kompetisi ini akan memperlombakan karya cipta berupa Aplikasi Perangkat Lunak (APL), Rancang Bangun (RB), dan Produk Unggulan (PU) dengan tema Energi Baru Terbarukan.

Pertamina Olimpiade Sains 2016 dilaksanakan dalam beberapa rangkaian kegiatan yang berkesinambungan, diawali dari pre event (koordinasi, publikasi, dan registrasi), event (seleksi tingkat provinsi dan seleksi tingkat nasional), hingga evaluasi kegiatan (pengumuman hasil pemenang).

Pertamina Olimpiade Sains terbuka bagi seluruh mahasiswa S-1/D4/D3 yang bukan pemenang OSN Pertamina pada tahun sebelumnya, atau mahasiswa yang pernah mengikuti olimpiade sains internasional. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Benardy Ferdiansyah

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016