Denpasar (Antara Bali) - Bali hingga kini belum memiliki pelabuhan laut peti kemas berstandar internasional, sehingga sebagian mata dagangan yang dikapalkan ke 104 negara di belahan dunia melalui sejumlah pelabuhan di Pulau Jawa.

"Bali mengekspor sekitar 40 jenis komoditas hanya 56,70 persen melalui Pelabuhan Benoa dan Bandara Ngurah Rai," kata Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali Made Suastika di Denpasar, Sabtu.

Ia mengatakan, sisanya 43,30 melalui Pelabuhan Tanjung Perak 42,65 persen, Tanjung Priok 0,15 persen dan Tanjung Emas 0,22 persen.

Oleh sebab itu pelabuhan peti kemas berstandar internasional sangat mendesak bagi Bali dalam meningkatkan perolehan ekspor non migas daerah ini.

"Jika Bali memiliki pelabuhan peti kemas berstandar internasional akan banyak memberikan keuntungan dan kemudahan, disamping menekan biaya produksi perdagangan ke luar negeri," ujar Made Suastika.

Keuntungan dan kemudahan tersebut antara lain menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan daerah dan mengurangi kepadatan lalu lintas di jalur Bali barat.

Ia mengharapkan pemerintah pusat dan bersama instansi terkait di Bali segera dapat memikirkan dan merealisasikan pelabuhan peti kemas berstandar internasional.

Nilai ekspor Bali selama enam bulan periode Januari-Juni sebesar 290,58 juta dolar AS, meningkat 21,16 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat 239,83 juta dolar As.

Made Suastika menambahkan, perolehan devisa tersebut terdiri atas hasil industri kecil sebesar 76,93 juta dolar AS selama enam bulan I-2016, meningkat 2,84 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat 74,81 juta dolar AS.

Sektor industri kecil tersebut memberikan andil sebesar 26,48 persen dari total nilai ekspor Bali. Menyusul hasil kerajinan sebesar sebesar 103,13 juta dolar AS selama enam bulan I-2016, meningkat 2,99 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya tercatat 100,14 juta dolar AS.

Sektor pertanian dalam arti luas termasuk perikanan dan kelautan menghasilkan 108,33 juta dolar AS, meningkat 72,85 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya tercatat 62,67 juta dolar AS.

Sedangkan ekspor lain-lain hanya menghasilkan 1,53 juta dolar AS, meningkat 25,73 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya tercatat 1,22 juta dolar AS, ujar Made Suastika. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016