Negara (Antara Bali) - Belasan warga Dusun Nusamara, Desa Yehembang Kangin, Kabupaten Jembrana memilih untuk mengungsi atau pindah tempat tinggal, karena jalan menuju dusun tersebut nyaris putus karena longsor.

"Pada tahun 2014, jalan tersebut diterjang banjir bandang yang menyebabkan bagian jalan pada sisi pinggir sungai longsor. Sampai sekarang memang belum ada perbaikan," kata Kepala Desa atau Perbekel Yehembang Kangin I Gede Suardika, Jumat.

Ia mengatakan, sudah sekitar lima kali, Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Jembrana bersama Balai Sungai Wilayah Bali Penida melakukan survei ke lapangan, namun sampai saat ini belum ada tindaklanjutnya.

Menurutnya, untuk perbaikan badan jalan bisa dilakukan pihaknya, namun hal tersebut akan percuma jika tidak dibangun senderan pada sungai untuk mencegah longsor.

"Untuk membangun senderan sungai bukan wewenang kami, tapi wewenang Balai Sungai Wilayah Bali Penida. Sekarang sudah tujuh keluarga pindah tempat tinggal karena takut terisolir jika jalan tersebut putus total. Saya dengar, belasan warga lainnya segera menyusul," ujarnya.

Ia mengungkapkan, jalan yang saat ini tinggal separuh tersebut, merupakan jalur satu-satunya bagi warga Dusun Nusamara, termasuk untuk mengangkut hasil kebun.

Akibat kondisinya sekarang, truk yang dulu bisa sampai ke pemukiman warga, saat ini tidak bisa melewati jalan tersebut.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Jembrana I Gusti Putu Mertadana membenarkan, pihaknya bersama Balai Sungai Wilayah Bali Penida pernah melakukan survei terhadap sungai yang menyebabkan jalan tersebut longsor, namun belum mendapatkan kabar tindaklanjutnya.

"Kami sudah berkali-kali koordinasi dengan balai terkait senderan sungai tersebut, namun belum mendapatkan jawaban. Mungkin terkendala dana," katanya.(GBI)

Pewarta: Pewarta: Gembong Ismadi

Editor : Gembong Ismadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016