Denpasar (Antara Bali) - Ketua Lembaga Cegah Kejahatan Indonesia (LCKI) Bali Njoman Gede Suweta mendesak pemimpin Indonesia harus berani melawan mafia narkoba, seperti yang ditunjukkan Presiden Filipina Rodrigo Duterte.

"Ketegasan pemimpin, khususnya presiden juga sangat dibutuhkan untuk memberantas narkoba. Duterte sangat tegas. Ia perintahkan tembak di tempat pengedar narkoba yang tidak mau menyerahkan diri," katanya di Denpasar, Kamis.

Ia mengatakan upaya menuntaskan masalah narkoba di Indonesia bagai mengurai benang kusut. Heboh hukuman mati terhadap pengedar narkoba, tidak lantas menyiutkan nyali pengedar lain yang masih berkeliaran di tengah masyarakat.

Banyak kalangan menilai, kata dia, lembaga-lembaga negara yang seharusnya jadi garda terdepan memberantas narkoba belum sepenuhnya tampil garang untuk memberantasnya. Yang terjadi, justru ada oknum aparat penegak hukum yang terlibat dalam mafia narkoba itu.

Mantan Wakil Kapolda Bali itu berharap pemimpin di Indonesia bisa menerapkan kebijakan seperti Duterte tersebut. Sehingga masalah kasus narkoba di Indonesia bisa dibrantas secara tuntas.

Menurut dia, jika penanganan narkoba masih seperti pola selama ini, ia pesimistis mimpi besar negara ini untuk bebas dari peredaran narkoba akan sulit terwujud.

"Kapan Indonesia bisa mengeluarkan kebijakan seperti ini (kebijakan Duterte) supaya tidak dijadikan pasar narkoba oleh negara lain atau terlibat sindikat narkoba. Jika ini tidak dilakukan, hancur masa depan generasi muda kita," ujarnya.

Hal senada juga dikatakan, Ketua DPP Perhimpunan Pemuda Hindu (Peradah) Bali Ida Ayu Made Purnamaningsih, kejahatan narkoba di Indonesia sudah semakin meningkat. Bahkan indikasi peredaran barang haram tersebut dilindungi oknum pejabat.

"Pemerintah harus kerja keras. Bagi pelaku pengedar narkoba harus ditindak tegas sesuai dengan hukum di Indonesia. Sedangkan untuk generasi muda agar pemerintah memberikan penyuluhan, atau seminar mengenai bahaya narkoba tersebut secara berkelanjutan," ujar mahasiswi Prodi Ilmu Komunikasi IHDN Denpasar.

Menurut Purnamaningsih, pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya harus mensosialisasikan bahaya narkoba tersebut, sebab bila generasi muda sampai kecanduan narkoba, maka akan kehilangan masa depan mereka.

"Indonesia dalam kondisi darurat narkoba. Karena itu pemerintah harus melakukan strategi mengantisipasi agar generasi muda tersebut bebas dari barang haram itu. Tentu dihidupkan lagi pelajaran-pelajaran yang mengandung nilai moral dan etika di sekolahmaupun kampus, seperti pelajaran Pancasila. Karena dalam pelajaran tersebut juga ada ajaran-ajaran yang sangat mulia untuk membangkitkan rasa nasionalisme bangsa, termasuk menghindari hal-hal yang bersifat negatif," katanya. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Komang Suparta

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016