Denpasar (Antara Bali) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali optimitis serapan anggaran pemerintah yang lebih tinggi diharapkan dapat menggenjot ekonomi di daerah setempat pada triwulan III 2016.
"Secara musiman biasanya triwulan ketiga ini keuangan pemerintah itu digenjot. Meskipun kami tahu ada pemangkasan anggaran tetapi tentunya sudah ada alokasi, itu nanti akan digenjot lagi," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Causa Iman Karana di Denpasar, Rabu.
Ia mengharapkan pada triwulan ketiga ini serapan anggaran pemerintah bisa lebih tinggi dari serapan saat ini yang baru mencapai sekitar 30 persen.
Optimisme pertumbuhan ekonomi di Pulau Dewata itu juga berangkat dari konsumsi masyarakat, serapan anggaran pemerintah dan kinerja ekspor dan impor yang masih terus berjalan.
Kegiatan keagamaan yakni Hari Raya Galungan dan Kuningan serta Idul Adha juga diproyeksikan mendongkrak perputaran ekonomi di Pulau Dewata.
Momentum musim puncak liburan pada Juli-Agustus juga diharapkan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Bali.
Membeludaknya wisatawan mancanegara dari Tiongkok, Australia dan sejumlah negara di Benua Eropa seiring dengan kebijakan bebas visa kunjungan juga turut andil mendongkrak ekonomi Bali yang sebagian besar bertopang dari sektor melancong itu.
Berangkat dari kondisi itu, Causa optimistis pertumbuhan ekonomi Bali pada triwulan ketiga ini mencapai pada kisaran 6,28 hingga 6,68 persen.
Proyeksi itu melampaui capaian pada triwulan kedua 2016 yang mencapai 6,53 persen. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Secara musiman biasanya triwulan ketiga ini keuangan pemerintah itu digenjot. Meskipun kami tahu ada pemangkasan anggaran tetapi tentunya sudah ada alokasi, itu nanti akan digenjot lagi," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Causa Iman Karana di Denpasar, Rabu.
Ia mengharapkan pada triwulan ketiga ini serapan anggaran pemerintah bisa lebih tinggi dari serapan saat ini yang baru mencapai sekitar 30 persen.
Optimisme pertumbuhan ekonomi di Pulau Dewata itu juga berangkat dari konsumsi masyarakat, serapan anggaran pemerintah dan kinerja ekspor dan impor yang masih terus berjalan.
Kegiatan keagamaan yakni Hari Raya Galungan dan Kuningan serta Idul Adha juga diproyeksikan mendongkrak perputaran ekonomi di Pulau Dewata.
Momentum musim puncak liburan pada Juli-Agustus juga diharapkan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Bali.
Membeludaknya wisatawan mancanegara dari Tiongkok, Australia dan sejumlah negara di Benua Eropa seiring dengan kebijakan bebas visa kunjungan juga turut andil mendongkrak ekonomi Bali yang sebagian besar bertopang dari sektor melancong itu.
Berangkat dari kondisi itu, Causa optimistis pertumbuhan ekonomi Bali pada triwulan ketiga ini mencapai pada kisaran 6,28 hingga 6,68 persen.
Proyeksi itu melampaui capaian pada triwulan kedua 2016 yang mencapai 6,53 persen. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016