Denpasar (Antara Bali) - Pengembangan biogas yang dihasilkan unit penerima program Sistem Pertanian Terintegrasi (Simantri) dari Pemerintah Provinsi Bali, masuk dalam nominasi penerima Penghargaan Energi Prabawa 2016 dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.
"Salah satu kerberhasilan program Simantri adalah mengembangkan biogas dari limbah ternak. Hal ini dilirik oleh Kementerian ESDM yang setiap tahun mengadakan seleksi terhadap program dan pengembangan energi terbarukan, baik oleh pemerintah daerah, swasta maupun perorangan dalam inovasi mengembangkan energi alternatif," kata Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Provinsi Bali Ida Bagus Wisnuardhana, di Denpasar, Selasa.
Menurut dia, dua tim penilai independen yang dikirim oleh Kementerian ESDM yakni Suryo Pratomo dan Budiarto Z, sudah melakukan penilaian ke Bali pada 5 dan 6 Agustus 2016.
Saat itu, tim tidak saja menerima penjelasan dan presentasi dari Dinas Pertanian Provinsi Bali, tetapi dilanjutkan dengan melaksanakan penilaian ke lapangan.
"Tim penilai mengatakan kekagumannya dengan Simantri yang ternyata juga adalah program rekayasa sosial, dan menyarankan agar Simantri difasilitasi dengan kredit program pada perbankan untuk lebih mengembangkan usahanya," ucap Wisnuardhana.
Dia menambahkan, biogas Simantri sudah banyak ditiru oleh kelompok ternak dan rumah tangga petani yang memelihara ternak dengan mengembangkan biogas skala rumah tangga.
"Namun, kami akui di balik keberhasilan kelompok-kelompok Simantri mengembangkan pangan, pakan ternak, pupuk organik dan biogas, ada juga beberapa kelompok yang kurang berhasil," katanya.
Oleh karena itu, pihaknya akan terus melakukan perbaikan-perbaikan dengan mengintensifkan pembinaan dan pendampingan.
Wisnuardhana mengatakan, penghargaan energi oleh Kementerian ESDM adalah ajang bergengsi karena penerima penghargaan akan diundang mengikuti Apel Detik-Detik Proklamasi 17 Agustus di Istana Negara.
Lomba pengahargaan energi baru terbarukan ini dilaksanakan dalam rangka memberikan apresiasi atas upaya para nominator dalam mengembangkan cadangan energi baru terbarukan sebagai alternatif energi ramah lingkungan. Hal ini di tengah semakin terbatasnya bahan bakar yang berasal dari fosil.
Program Simantri yang telah diluncurkan dari 2009, hingga 2016 ini secara total akan mengembangkan biogas dari limbah ternak pada 631 kelompok Simantri. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Salah satu kerberhasilan program Simantri adalah mengembangkan biogas dari limbah ternak. Hal ini dilirik oleh Kementerian ESDM yang setiap tahun mengadakan seleksi terhadap program dan pengembangan energi terbarukan, baik oleh pemerintah daerah, swasta maupun perorangan dalam inovasi mengembangkan energi alternatif," kata Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Provinsi Bali Ida Bagus Wisnuardhana, di Denpasar, Selasa.
Menurut dia, dua tim penilai independen yang dikirim oleh Kementerian ESDM yakni Suryo Pratomo dan Budiarto Z, sudah melakukan penilaian ke Bali pada 5 dan 6 Agustus 2016.
Saat itu, tim tidak saja menerima penjelasan dan presentasi dari Dinas Pertanian Provinsi Bali, tetapi dilanjutkan dengan melaksanakan penilaian ke lapangan.
"Tim penilai mengatakan kekagumannya dengan Simantri yang ternyata juga adalah program rekayasa sosial, dan menyarankan agar Simantri difasilitasi dengan kredit program pada perbankan untuk lebih mengembangkan usahanya," ucap Wisnuardhana.
Dia menambahkan, biogas Simantri sudah banyak ditiru oleh kelompok ternak dan rumah tangga petani yang memelihara ternak dengan mengembangkan biogas skala rumah tangga.
"Namun, kami akui di balik keberhasilan kelompok-kelompok Simantri mengembangkan pangan, pakan ternak, pupuk organik dan biogas, ada juga beberapa kelompok yang kurang berhasil," katanya.
Oleh karena itu, pihaknya akan terus melakukan perbaikan-perbaikan dengan mengintensifkan pembinaan dan pendampingan.
Wisnuardhana mengatakan, penghargaan energi oleh Kementerian ESDM adalah ajang bergengsi karena penerima penghargaan akan diundang mengikuti Apel Detik-Detik Proklamasi 17 Agustus di Istana Negara.
Lomba pengahargaan energi baru terbarukan ini dilaksanakan dalam rangka memberikan apresiasi atas upaya para nominator dalam mengembangkan cadangan energi baru terbarukan sebagai alternatif energi ramah lingkungan. Hal ini di tengah semakin terbatasnya bahan bakar yang berasal dari fosil.
Program Simantri yang telah diluncurkan dari 2009, hingga 2016 ini secara total akan mengembangkan biogas dari limbah ternak pada 631 kelompok Simantri. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016