Denpasar (Antara Bali) - Kementerian Pariwisata kembali menghidupkan program "Go to Campus" untuk menggaet target 20 juta wisatawan mancanegara (wisman) sampai akhir tahun 2019.
Deputi Bidang Pengembangan Kelembagaan Kepariwisataan, Kementerian Pariwisata, Ahman Syah pada acara Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Perguruan Tinggi Pariwisata Se-Indonesia di Jimbaran, Bali, Kamis mengatakan selama ini ikon pariwisata tidak bisa lepas dari dunia pendidikan, sehingga perlu program sinergitas untuk menunjang 10 destinasi baru yang dijadikan kawasan strategis pariwisata di Tanah Air.
"Untuk mensinergikan program tersebut Kemenpar sudah didukung sekitar 130 perguruan tinggi pariwisata dari seluruh Indonesia. Program penguatan destinasi tersebut dibahas dalam Rakornas Perguruan Tinggi Pariwisata se-Indonesia," katanya.
Ia mengatakan peran aktif perguruan tinggi pariwisata diharapkan membantu pencapaian target 20 juta kunjungan wisman tahun 2019.
Oleh karena itu, kata dia, Bali menjadi tuan rumah Rakornas untuk mendorong destinasi pariwisata lain sebagai ikon pariwisata nasional.
"Secara nasional destinasi pariwisata di Bali dikunjungi sekitar 40 persen wisman, sehingga Bali menjadi parameter pariwisata. Kita ingin belajar banyak pariwisata di Bali agar bisa mengembangkan daerah lain seperti pariwisata Pulau Dewata," ujarnya.
Sebelumnya, pemerintah sepakat mendirikan perguruan tinggi pariwisata termasuk melakukan sertifikasi pariwisata guna menyukseskan pembangunan pariwisata di Indonesia. Untuk itu, Kemenpar juga ingin menggalang komitmen dan terobosan baru untuk mempercepat pencapaian 20 juta wisman.
"Di sini kita membagi tugas penanganan 10 destinasi prioritas untuk ditangani dari Toba (Sumatera Utara) sampai Wakatobi (Sultra) dan Mandalika (Lombok). Jadi sepuluh destinasi itu akan dibagi habis oleh 115 perguruan tinggi seluruh Indonesia. Kita harus bagi tugas untuk mengembangkan destinasi pariwisata," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
Deputi Bidang Pengembangan Kelembagaan Kepariwisataan, Kementerian Pariwisata, Ahman Syah pada acara Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Perguruan Tinggi Pariwisata Se-Indonesia di Jimbaran, Bali, Kamis mengatakan selama ini ikon pariwisata tidak bisa lepas dari dunia pendidikan, sehingga perlu program sinergitas untuk menunjang 10 destinasi baru yang dijadikan kawasan strategis pariwisata di Tanah Air.
"Untuk mensinergikan program tersebut Kemenpar sudah didukung sekitar 130 perguruan tinggi pariwisata dari seluruh Indonesia. Program penguatan destinasi tersebut dibahas dalam Rakornas Perguruan Tinggi Pariwisata se-Indonesia," katanya.
Ia mengatakan peran aktif perguruan tinggi pariwisata diharapkan membantu pencapaian target 20 juta kunjungan wisman tahun 2019.
Oleh karena itu, kata dia, Bali menjadi tuan rumah Rakornas untuk mendorong destinasi pariwisata lain sebagai ikon pariwisata nasional.
"Secara nasional destinasi pariwisata di Bali dikunjungi sekitar 40 persen wisman, sehingga Bali menjadi parameter pariwisata. Kita ingin belajar banyak pariwisata di Bali agar bisa mengembangkan daerah lain seperti pariwisata Pulau Dewata," ujarnya.
Sebelumnya, pemerintah sepakat mendirikan perguruan tinggi pariwisata termasuk melakukan sertifikasi pariwisata guna menyukseskan pembangunan pariwisata di Indonesia. Untuk itu, Kemenpar juga ingin menggalang komitmen dan terobosan baru untuk mempercepat pencapaian 20 juta wisman.
"Di sini kita membagi tugas penanganan 10 destinasi prioritas untuk ditangani dari Toba (Sumatera Utara) sampai Wakatobi (Sultra) dan Mandalika (Lombok). Jadi sepuluh destinasi itu akan dibagi habis oleh 115 perguruan tinggi seluruh Indonesia. Kita harus bagi tugas untuk mengembangkan destinasi pariwisata," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016