Denpasar (Antara Bali) - Kementerian Pariwisata bekerja sama dengan Himpunan Lembaga Pendidikan Tinggi Pariwisata Indonesia (Hildiktipari) menggelar Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Perguruan Tinggi Pariwisata se-Indonesia di Jimbaran, Badung, Bali, 3-5 Agustus 2016.

Deputi Bidang Pengembangan Kelembagaan Kepariwisataan, Kementerian Pariwisata Ahman Sya di Jimbaran, Bali, Kamis mengatakan Rakornas mengangkat tema "Peran Aktif Perguruan Tinggi Pariwisata dalam Pencapaian Target 20 Juta Kunjungan Wisman Tahun 2019".

Ia mengatakan Rakornas tersebut akan membahas sejumlah agenda utama seputar komitmen para pemangku kepentingan lembaga pendidikan pariwisata dalam membangun sumber daya manusia (SDM) di 10 destinasi pariwisata prioritas.

"Rakornas kali ini merupakan sarana evaluasi dan tindak lanjut kesepakatan bersama dari Rakornas Pendidikan Tinggi Pariwisata pada tahun 2015," katanya.

Ahman mengatakan Kemenpar berkomitmen untuk meningkatkan kualitas dan daya saing SDM pariwisata yang tahun ini diwujudkan dalam program kegiatan antara lain memfasilitasi kegiatan sertifikasi bagi 35.000 tenaga kerja sektor pariwisata.

"Angka ini mengalami kenaikan 100 persen dari target tahun 2015 sebanyak 17.500 tenaga kerja," katanya.

Ahman lebih lanjut mengatakan selain itu Kemenpar juga melakukan program kegiatan memfasilitasi pendirian Lembaga Sertikasi Profesi (LSP) bidang pariwisata di 34 provinsi serta pelatihan dasar pariwisata untuk 17.600 orang di seluruh Indonesia.

Upaya tersebut dilakukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan bagi wisatawan yang pada tahun 2019 menargetkan kedatangan 20 juta wisatawan mancanegara dan 275 juta pergerakan wisatawan nusantara di Tanah Air.

"Pelatihan dasar pariwisata antara lain berupa pemberian pemahaman dan pelatihan penerapan Sapta Pesona (keamanan, ketertiban, kebersihan, kenyamanan, keindahan, keramahtamahan, dan kenangan) bagi SDM pariwisata sebagai kunci utama dalam menciptakan pelayanan prima bagi wisatawan dalam rangka peningkatan daya saing," ujarnya.

Dikatakan pada tahun 2015, daya saing SDM pariwisata Indonesia di tingkat ASEAN masih berada di ranking lima di bawah Singapura, Thailand, Malaysia, dan Filipina, sedangkan di tingkat dunia berada di rangking 53 dari 141 negara atau jauh tertinggal dari Singapura di ranking tiga dan Filipina di peringkat 42 dunia.

Kemenpar memiliki strategi khusus untuk meningkatkan daya saing SDM Pariwisata Indonesia. Sejumlah kelemahan SDM pariwisata harus diperbaiki terutama dalam hal penguasaan bahasa Inggris.

"SDM pariwisata kita masih lemah dalam tiga hal, yakni penguasaan bahasa asing terutama Inggris, teknologi informasi (IT), dan manajerial. Untuk meningkatkan kualitas SDM pariwisata kita, tiga hal ini menjadi fokus perhatian," kata Ahman. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Komang Suparta

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016