Denpasar (Antara Bali) - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan meminta pihak-pihak terkait untuk ikut mengawasi "lalu lintas" anak sapi agar tidak sampai diantarpulaukan tanpa izin.

"Menurut aturan, anak sapi tidak boleh dibawa keluar, kecuali untuk pembibitan. Itupun anak sapi yang statusnya bibit ada ketentuannya dengan tinggi 95 hingga 110 centimeter, harus sapi betina, dan jumlahnya ditentukan," kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali I Putu Sumantra, di Denpasar, Selasa.

Disnakeswan Bali memiliki kewenangan untuk mengeluarkan surat keterangan layak bibit, tetapi sampai saat ini pihaknya belum menerima permintaan izin pembibitan. Yang diminta selama ini sebatas izin untuk sapi potong.

Terkait dengan informasi yang menyebutkan adanya anak sapi Bali ditemukan di Banyuwangi, Jawa Timur, Sumantra mengatakan belum pernah mengeluarkan surat keterangan layak bibit, sehingga patut ditelusuri apakah statusnya untuk sapi potong ataukah bibit.

Oleh karena itu, Sumantra mengharapkan agar pihak-pihak terkait ikut mengawasi "lalu lintas" sapi, khususnya di pintu-pintu keluar (pelabuhan-red) dan agar dicek juga perizinannya, karena di pelabuhan selama ini juga ada Kesatuan Pelaksanaan Pengamanan Pelabuhan (KP3) dan Balai Karantina.

"Kalau tidak mempunyai izin, itu kewenangan Badan Penanaman Modal dan Perizinan (BPMP). Jikapun sudah punya izin, harus dicek juga apakah izinnya benar-benar untuk sapi besar? Jangan sampai yang keluar itu anak sapi," ucapnya.

Pihaknya mengkhawatirkan jika anak sapi banyak yang keluar pulau, lama-lama akan berdampak habisnya populasi sapi di Bali. "Kapan kita bisa membesarkan sapi kita, kalau habis sapi di Bali. Apa kita siap, apa siap peternak kita membuat lompatan yang luar biasa," ujarnya.

Yang jelas, tambah dia, Dinas Peternakan bukan dinas untuk menyetop di pintu-pintu keluar. Pihaknya berwenang sebatas untuk mengkaji berapa sapi yang bisa dikeluarkan supaya populasi sapi tetap aman.

"Kalau ingin menjaga Bali, semua yang berkompeten yang memiliki tanggung jawab harus melakukan tugas untuk ikut mengawasi sapi Bali," kata Sumantra. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016