Mangupura (Antara Bali) - Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kabupaten Badung, Bali, menggandeng Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) untuk menyosialisasikan kepada masyarakat terkait pengolahan sampah plastik menjadi barang bernilai ekonomis.

"Kami mengajak TP PKK Kabupaten Badung beserta komponennya Gatriwara dan Dharma Wanita di Badung untuk menyosialisasikan pengelolaan sampah kepada masyarakat," kata Kadis DKP Badung, Putu Eka Mertawan, di Mangupura, Rabu.

Upaya menggandeng segenap TP PKK tersebut, agar masalah sampah yang timbul akibat keterbatasan lahan penampungan dapat tertangani mulai dari masyarakat yang memiliki TP PKK.

Selain itu, upaya ini dilakukan bersama TP PKK agar meminimalkan dampak dari banyaknya sampah rumah tangga yang ditimbulkan mulai hilir hingga hulu.

Wakil Ketua TP. PKK Kabupaten Badung Nyonya Kristiani Suiasa mengatakan, keberhasilan penanganan sampah di Kabupaten Badung bukan menjadi tanggung jawab pemerintah, namun perlu keterlibatan semua pihak.

"Saya mengharapkan, upaya kerja sama TP PKK dan DKP Badung dalam memberikan edukasi dan sosialisasi cara pengolahan sampah kepada masyarakat dapat menekan volume sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA).

"Melalui upaya ini diharapkan sampah plastik yang dahulunya dibuang begitu saja, namun jika diolah menjadi barang yang memiliki nilai ekonomis," ujar Nyonya Kristiani Suiasa

Putu Eka Mertawan menambahkan, pengelolaan sampah yang yang dimaksud dengan cara 3 R yakni "reduce, reuse dan recycle" agar tidak banyak adanya sampah rumah tangga.

"Kami memfokuskan pada mengurangi timbunan sampah plastik yang utama, dan memanfaatkan dengan cara mendaur ulang," ujarnya.

Ia menjelaskan, apabila dahulu sampah plastik dibuang begitu saja, namun saat ini sampah plastik ini dapat dijadikan uang.

"Sampah plastik dapat dijual kembali ke gojek sampah plastik (Gotik) yang saat ini menjadi ikon dalam pengelolaan sampah," ujarnya.

Masyarakat yang ingin menjual sampah plastiknya dapat menghubungi gotik melalui pesan singkat dan facebook, agar disambangi ke tempat tinggalnya.

"Hasil ini sangat luar biasa bagi kami karena begitu cepatnya tanggapan dari masyarakat. Namun, pihaknya menargetkan Tahun 2017 sekolah, pasar tradisional maupun destinasi pariwisata akan dilayani dengan menggunakan sistem gotik ini "," ujarnya.

Pihaknya mengimbau masyarakat untuk mengumpulkan sampah plastik di rumah, dan sudah disiapkan bank sampah keliling.

"Masalah sampah yang dulu dikatakan musibah, setelah adanya gotik kami berusaha menyulapnya menjadi berkah," katanya.

Kedepan Eka Merthawan berupaya menggandeng investor untuk mengelola sampah tersebut menjadi pernak pernik yang bernilai tinggi.

Dalam acara tersebut Ketua Gatriwara Kabupaten Badung Nyonya Ayu Parwata, perwakilan dari Dharma Wanita Persatuan, perwakilan dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI ibu Agnes, perwakilan Aqua Danone Indonesia, perwakilan dari camat, lurah dan kepala desa se-Kabupaten Badung. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Made Surya

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016