Denpasar (Antara Bali) - Panitia penyelenggara Sanur Village Festival (SVF) optimistis ajang promosi pariwisata itu mampu mendongkrak ekonomi masyarakat mulai tingkat hunian hotel hingga usaha kecil menengah dengan mengusung tema yang berbeda dibandingkan pelaksanaan sebelumnya.

"Dampak ekonomi secara langsung dinikmati pengusaha hotel dan masyarakat Sanur yang bekerja di hotel mendapatkan putaran ekonomi dan UKM dapat dampak langsung," kata Ketua Umum SVF Ida Bagus Sidharta Putra di Denpasar, Rabu.

Dia menjelaskan periode Juli-Agustus merupakan musim `high season` (musim puncak liburan) yang diprediksi mendongkrak hunian 10 hingga 15 persen.

Panitia menargetkan tingkat kunjungan tahun ini melonjak dari sebelumnya mencapai sekitar 80 ribu orang menjadi 100 ribu orang.

SVF digelar di Lapangan Maisonette Sanur 24-28 Agustus 2016 mengusung tema "Tat Twam Asi" yang merupakan filosofi Hindu yang bermakna `aku adalah engkau dan engkau adalah aku".

Tema tersebut, kata dia, memiliki relevansi pada banyak hal termasuk hubungan manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia dan manusia dengan lingkungan atau Tri Hita Karana.

Berbeda dengan tahun sebelumnya SVF tahun ini didahului dengan kegiatan olahraga "Bali International Triathlon" pada Minggu (14/8), Selancar pada Senin (15/8), turnamen tenis dan pembersihan pantai pada Sabtu (20/8).

Selain itu, ajang pariwisata tahunan tersebut juga dikemas berbeda dengan adanya lomba balapan jukung (perahu) tradisional di Pantai Segara Ayu Sanur.

Selama lima hari pelaksanaan, SVF juga diwarnai festival kuliner, konservasi terumbu karang hingga hiburan musik yang tidak hanya dimeriahkan seminar Bali juga musisi ibukota. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Dewa Wiguna

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016