Mangupura (Antara Bali) - Bupati Badung, Bali, Nyoman Giri Prasta menargetkan belanja daerah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah itu mencapai Rp5 triliun untuk Tahun 2017.

"Belanja Daerah Kabupaten Badung Tahun 2017 mengalami peningkatan Rp899,9 miliar (22,16 persen) dibandingkan APBD induk Tahun 2016 yang nilainya Rp4,060 triliun," kata Bupati Nyoman Giri Prasta seusai rapat paripurna di gedung DPRD setempat, Rabu.

Pihaknya merinci, anggaran tersebut dialokasikan untuk belanja tidak langsung Rp2,68 triliun dan belanja langsung menembus Rp2,27 triliun.

Giri Prasta memaparkan, untuk pendapatan daerah dirancang Rp4,2 triliun atau meningkat Rp455,6 miliar (11,89 persen) dibandingkan APBD induk Tahun 2016.

Pendapatan ini berasal dari pendapatan asli daerah (PAD) Rp3,5 triliun, dana perimbangan dirancang Rp570,8 miliar dan lain-lain pendapatan daerah yang sah dirancang Rp200,1 miliar.

"Defisit belanja daerah ditutup dari pembiayaan netto Tahun 2016 senilai Rp328,7 miliar. Dengan begitu, pada tahun anggaran belanja Tahun 2017 tidak ada sisa lebih pembiayaan tahun berkenan," katanya.

Menurut dia, pada tahun anggaran 2017, alokasi belanja langsung diprioritaskan untuk melaksanakan urusan wajib, urusan pilihan, serta fungsi penunjang urusan pemerintahan daerah, yang diwujudkan dalam sembilan prioritas pembangunan daerah.

Untuk biaya pendidikan, Giri Prasta menegaskan tetap mendapat porsi sesuai ketentuan yakni Rp1 triliun lebih. "Persentasenya mencapai 20,21 persen dari APBD, sementara ketentuannya minimal 20 persen," katanya.

Selanjutnya di sektor kesehatan, Badung mengalokasikan Rp525,4 miliar atau sekitar 10,59 persen. "Di sektor lingkungan hidup, kami mengalokasikan anggaran Rp45,1 miliar yang digunakan untuk program pengembangan kinerja pengelolaan persampahan," ujarnya.

Program pengelolaan ruang terbuka hijau, program pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup, program peningkatan kualitas dan akses informasi SDA dan lingkungan hidup, serta program rehabilitasi dan pemulihan cadangan sumber daya alam.

Dalam bidang sarana prasarana wilayah, perumahan dan permukiman, Badung mengalokasikan anggaran hingga Rp757 miliar lebih.

"Dana ini digunakan untuk program peningkatan jalan dan jembatan, program pengembangan prasarana dan fasilitas perhubungan serta pelayanan angkutan, program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, program penyehatan lingkungan, serta program penataan bangunan/gedung," katanya.

Untuk sektor pariwisata yang memberikan kontribusi tertinggi bagi pendapatan daerah, lanjut Giri Prasta, Badung mengalokasikan anggaran hingga Rp14,4 miliar.

"Anggaran ini digunakan untuk promosi pariwisata, pengadaan bahan promosi, pengaman wisata pantai, publikasi kepariwisataan Badung, mengikuti live saving world championship di Australia," ujarnya.

Kemudian, untuk pembangunan pos Balawisata, pembangunan toilet di Seminyak, pengadaan sarana pengaman pantai, kajian pengembangan potensi pariwisata, dan program perencanaan, pengembangan dan revitalisasi desa wisata. Anggaran ini juga mencakup sejumlah program di sektor pertanian dan kebudayaan.

Dalam rapat paripurna yang dipimpin Ketua DPRD Badung Putu Parwata tersebut dihadiri Wabup Ketut Suiasa, Wakil Ketua DPRD Nyoman Karyana dan Made Sunartha serta anggota DPRD Badung, juga dihadiri Sekkab Badung Kompyang R. Swandika. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Made Surya

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016