Jakarta (Antara Bali) - Indonesia dan Selandia Baru sepakat untuk melakukan kerja sama pada sektor "e-commerce" atau perdagangan berbasis daring, dengan ditandatanganinya perjanjian antara MatahariMall.com dan Fishpond yang diharapkan mampu membuka pasar lebih luas dalam era digital.
"Konsumen Indonesia akan bisa mengakses produk berkualitas yang lebih banyak dengan adanya kerja sama ini, kita ingin menjadi nomor satu di Indonesia. Saat ini kita akan fokus terlebih dahulu ke pelanggan yang ada di Indonesia," kata CEO MatahariMall, Hadi Wenas, di Jakarta, Senin.
Hadi mengatakan, untuk sektor e-commerce khususnya di Indonesia masih baru berkembang dalam waktu dua hingga tiga tahun terakhir. Dalam kerja sama dengan Fishpond yang merupakan pemasok produk untuk pasar global terbesar, pihaknya akan mendapatkan banyak pengalaman untuk pembelajaran.
"Kerja sama ini menarik untuk kita, karena kita bisa belajar produk apa saja yang bisa dijual khususnya untuk pasar negara berkembang. Dalam jangka panjang, kami ingin membawa produk lokal untuk menuju pasar global melalui Fishpond," tutur Hadi.
Menurut Hadi, tantangan di Indonesia saat ini adalah peralihan dari perdagangan secara "offline" menuju "online". Nantinya, setelah produk lokal tersebut sudah memiliki kemampuan untuk dipasarkan dalam skala nasional, kemudian akan menyasar pasar global.
"Jika langsung dipasarkan secara global, nanti tidak akan bisa memenuhi ketentuan kualitas dan juga kuantitas karena saat ini masih belajar. Namun, nantinya akan membawa produk lokal tersebut untuk siap dipasarkan ke pasar global," ucap Hadi.
Dalam kesempatan tersebut, CEO Fishpond Ben Powles mengatakan bahwa kerja sama tersebut akan memberikan banyak pilihan produk berkualitas bagi pelanggan, khususnya di Indonesia. Saat ini pihaknya akan fokus bagaimana menghadirkan produk berkualitas ke pasar dalam negeri.
"Saat ini kami fokus untuk membawa produk masuk ke Indonesia, dan nantinya membawa produk Indonesia untuk ke pasar dunia," kata Ben.
Selain kerja sama terkait e-commerce tersebut, Indonesia dan Selandia Baru juga menandatangani kerja sama di bidang penerbangan dan kelistrikan. Dalam bidang penerbangan, FlyBest Flight Academy dan Ardmore Flying School sepakat untuk melakukan pelatihan kepada pilot asal Indonesia.
Kerja sama tersebut dirancang bukan hanya untuk mengoptimalisasi kapasitas dan kemampuan latihan penerbangan Indonesia dan Selandia Baru, melainkan juga untuk meningkatkan kapasitas pilot Indonesia serta menyediakan konektivitas yang lebih baik di Indonesia dan ASEAN.
Kesepakatan lainnya adalah antara PT Whitesky Aviation (HeliCity) dengan Ardmore Flying School untuk menyediakan dan melatih lebih dari 100 calon pilot helikopter. Pelatihan pilot helikopter tersebut nantinya akan dipergunakan untuk transportasi VIP, penerbangan pribadi dan evakuasi medis.
Kemudian, juga ditandatangani kerja sama antara perusahaan manufaktur dan distribusi trafo listrik, ETEL asal Selandia Baru dengan PT Lucky Light Globalindo. Kerja sama itu akan mendorong investasi dan kerja sama industri kelistrikan dari Indonesia ke kawasan Australia.
Kedua perusahaan tersebut akan memasok trafo listrik ke PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero, di mana untuk pengiriman pertama akan dilakukan pada akhir bulan Juli 2016. Selain itu, kerja sama tersebut juga akan meningkatkan lapangan kerja khususnya di Indonesia dan membuka peluang kontrak kerja sama baik dari dalam ataupun luar negeri. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Konsumen Indonesia akan bisa mengakses produk berkualitas yang lebih banyak dengan adanya kerja sama ini, kita ingin menjadi nomor satu di Indonesia. Saat ini kita akan fokus terlebih dahulu ke pelanggan yang ada di Indonesia," kata CEO MatahariMall, Hadi Wenas, di Jakarta, Senin.
Hadi mengatakan, untuk sektor e-commerce khususnya di Indonesia masih baru berkembang dalam waktu dua hingga tiga tahun terakhir. Dalam kerja sama dengan Fishpond yang merupakan pemasok produk untuk pasar global terbesar, pihaknya akan mendapatkan banyak pengalaman untuk pembelajaran.
"Kerja sama ini menarik untuk kita, karena kita bisa belajar produk apa saja yang bisa dijual khususnya untuk pasar negara berkembang. Dalam jangka panjang, kami ingin membawa produk lokal untuk menuju pasar global melalui Fishpond," tutur Hadi.
Menurut Hadi, tantangan di Indonesia saat ini adalah peralihan dari perdagangan secara "offline" menuju "online". Nantinya, setelah produk lokal tersebut sudah memiliki kemampuan untuk dipasarkan dalam skala nasional, kemudian akan menyasar pasar global.
"Jika langsung dipasarkan secara global, nanti tidak akan bisa memenuhi ketentuan kualitas dan juga kuantitas karena saat ini masih belajar. Namun, nantinya akan membawa produk lokal tersebut untuk siap dipasarkan ke pasar global," ucap Hadi.
Dalam kesempatan tersebut, CEO Fishpond Ben Powles mengatakan bahwa kerja sama tersebut akan memberikan banyak pilihan produk berkualitas bagi pelanggan, khususnya di Indonesia. Saat ini pihaknya akan fokus bagaimana menghadirkan produk berkualitas ke pasar dalam negeri.
"Saat ini kami fokus untuk membawa produk masuk ke Indonesia, dan nantinya membawa produk Indonesia untuk ke pasar dunia," kata Ben.
Selain kerja sama terkait e-commerce tersebut, Indonesia dan Selandia Baru juga menandatangani kerja sama di bidang penerbangan dan kelistrikan. Dalam bidang penerbangan, FlyBest Flight Academy dan Ardmore Flying School sepakat untuk melakukan pelatihan kepada pilot asal Indonesia.
Kerja sama tersebut dirancang bukan hanya untuk mengoptimalisasi kapasitas dan kemampuan latihan penerbangan Indonesia dan Selandia Baru, melainkan juga untuk meningkatkan kapasitas pilot Indonesia serta menyediakan konektivitas yang lebih baik di Indonesia dan ASEAN.
Kesepakatan lainnya adalah antara PT Whitesky Aviation (HeliCity) dengan Ardmore Flying School untuk menyediakan dan melatih lebih dari 100 calon pilot helikopter. Pelatihan pilot helikopter tersebut nantinya akan dipergunakan untuk transportasi VIP, penerbangan pribadi dan evakuasi medis.
Kemudian, juga ditandatangani kerja sama antara perusahaan manufaktur dan distribusi trafo listrik, ETEL asal Selandia Baru dengan PT Lucky Light Globalindo. Kerja sama itu akan mendorong investasi dan kerja sama industri kelistrikan dari Indonesia ke kawasan Australia.
Kedua perusahaan tersebut akan memasok trafo listrik ke PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero, di mana untuk pengiriman pertama akan dilakukan pada akhir bulan Juli 2016. Selain itu, kerja sama tersebut juga akan meningkatkan lapangan kerja khususnya di Indonesia dan membuka peluang kontrak kerja sama baik dari dalam ataupun luar negeri. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016