Denpasar (Antara Bali) - Para cendikiawan yang terhimpun dalam organisasi Swastika Bali siap berperan membangun desa dengan berbagai program, terutama sektor pertanian dan perkebunan sebagai upaya meningkatkan perekonomian masyarakat, khususnya daerah perdesaan.
"Kumpulan para sarjana lulusan perguruan tinggi di Surabaya, Jawa Timur itu siap berperan membangun desa dalam mewujudkan `Ngardi Bali Shanti," kata Ketua Umum Swastika Bali, Wayan Bagiarta Negara di Denpasar, Minggu.
Organisasi Masyarakat Swastika Bali Sabtu (16/7) menggelar Rapat Kerja I dengan tema "Membangun Smart Village untuk merevitalisasi perekonomian dan kemandirian Desa".
Kegiatan tersebut berlangsung di sebuah hotel di Kota Denpasar sekaligus acara pelantikan pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Swastika seluruh kabupaten/kota di Bali.
Wayan Bagiarta menjelaskan, pihaknya mempunyai niat untuk melakukakan sesuatu agar tercipta kedamaian yang sejati, untuk Bali beserta seluruh isinya.
Dalam rapat kerja perdana itu masing-masing pengurus bidang mempresentasikan program kerja yang meliputi bidang sumber daya alam, sumber daya manusia, pariwisata, usaha mikro kecil menengah dan bidang teknologi informasi.
"Untuk mendapatkan masukan atas program kerja masing-masing bidang, kami menghadirkan panelis dari Bank Indonesia Provinsi Bali, Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Bali, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Dinas Pertanian dan Akademisi Pariwisata dari Sekolah Tinggi Pariwisata," jelas Bagiarta.
Sebelum pembahasan program kerja, peserta mendapatkan pembekalan tentang "Organisasi dan Kepemimpinan" oleh Dr. Putu Moda Arsana,Sp.PD dan "Online Management Project" oleh I Putu Agus Swastika,M.Kom.
Dalam pembahasan program kerja, pengurus bidang pariwisata mengangkat program kerja tentang "Revitalisasi Perekonomian Desa Melalui Pembangunan Desa Wisata" yang disampaikan oleh Ida Bagus Giri Suprayatna, arsitek alumni ITS Surabaya.
Program kerja bidang IT disampaikan oleh I Putu Agus Swastika yang juga Ketua STMIK Primakara tentang "Peran Swastika Bali dalam Mewujudkan Smart Village dengan Penggalangan Dana Berbasis Crowdfunding".
Dalam bidang Sumber Daya Alam, dipaparkan program kerja di bidang pertanian dan Pengembangan Energi Ramah Lingkungan oleh Arya. Program kerja bidang UMKM yaitu "Seminar dan Workshop Smart UKM bagi wirausaha pemula" dipaparkan oleh Ngurah Maradi.
Paparan terakhir tentang program kerja bidang Sumber Daya Manusia disampaikan oleh Tude Mudarsa tentang "Tri Hita Dharma".
Setiap paparan dari pengurus bidang mendapatkan tanggapan serius dari para panelis yang terdiri dari Teguh Setiadi (Ketua Tim Pelaksanaan dan Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali), Made Wiryata (Kabid II Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Bali), Rai Sukerta (Kabid UMKM Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Bali), Wayan Sunarta (Dinas Pertanian Provinsi Bali) dan DR. Ni Made Eka Mahadewi, Mpar, CHE. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Kumpulan para sarjana lulusan perguruan tinggi di Surabaya, Jawa Timur itu siap berperan membangun desa dalam mewujudkan `Ngardi Bali Shanti," kata Ketua Umum Swastika Bali, Wayan Bagiarta Negara di Denpasar, Minggu.
Organisasi Masyarakat Swastika Bali Sabtu (16/7) menggelar Rapat Kerja I dengan tema "Membangun Smart Village untuk merevitalisasi perekonomian dan kemandirian Desa".
Kegiatan tersebut berlangsung di sebuah hotel di Kota Denpasar sekaligus acara pelantikan pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Swastika seluruh kabupaten/kota di Bali.
Wayan Bagiarta menjelaskan, pihaknya mempunyai niat untuk melakukakan sesuatu agar tercipta kedamaian yang sejati, untuk Bali beserta seluruh isinya.
Dalam rapat kerja perdana itu masing-masing pengurus bidang mempresentasikan program kerja yang meliputi bidang sumber daya alam, sumber daya manusia, pariwisata, usaha mikro kecil menengah dan bidang teknologi informasi.
"Untuk mendapatkan masukan atas program kerja masing-masing bidang, kami menghadirkan panelis dari Bank Indonesia Provinsi Bali, Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Bali, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Dinas Pertanian dan Akademisi Pariwisata dari Sekolah Tinggi Pariwisata," jelas Bagiarta.
Sebelum pembahasan program kerja, peserta mendapatkan pembekalan tentang "Organisasi dan Kepemimpinan" oleh Dr. Putu Moda Arsana,Sp.PD dan "Online Management Project" oleh I Putu Agus Swastika,M.Kom.
Dalam pembahasan program kerja, pengurus bidang pariwisata mengangkat program kerja tentang "Revitalisasi Perekonomian Desa Melalui Pembangunan Desa Wisata" yang disampaikan oleh Ida Bagus Giri Suprayatna, arsitek alumni ITS Surabaya.
Program kerja bidang IT disampaikan oleh I Putu Agus Swastika yang juga Ketua STMIK Primakara tentang "Peran Swastika Bali dalam Mewujudkan Smart Village dengan Penggalangan Dana Berbasis Crowdfunding".
Dalam bidang Sumber Daya Alam, dipaparkan program kerja di bidang pertanian dan Pengembangan Energi Ramah Lingkungan oleh Arya. Program kerja bidang UMKM yaitu "Seminar dan Workshop Smart UKM bagi wirausaha pemula" dipaparkan oleh Ngurah Maradi.
Paparan terakhir tentang program kerja bidang Sumber Daya Manusia disampaikan oleh Tude Mudarsa tentang "Tri Hita Dharma".
Setiap paparan dari pengurus bidang mendapatkan tanggapan serius dari para panelis yang terdiri dari Teguh Setiadi (Ketua Tim Pelaksanaan dan Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali), Made Wiryata (Kabid II Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Bali), Rai Sukerta (Kabid UMKM Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Bali), Wayan Sunarta (Dinas Pertanian Provinsi Bali) dan DR. Ni Made Eka Mahadewi, Mpar, CHE. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016