Mangupura (Antara Bali) - Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Badung, Bali, meningkatkan kerukunan antarumat beragama di daerah itu melalui kegiatan temu dialog lintas agama, dengan harapan mampu mewujudkan gerakan memperkuat jati diri bangsa.
Penasehat FKUB Badung, Bali, A.A. Gde Agung, di Mangupura, Rabu, mengatakan melalui dialog lintas agama dapat membangun bangsa yang berpedoman pada tri kerukunan.
"Tri kerukunan itu yakni kerukunan intern antarumat itu sendiri, kerukunan antarumat beragama dan kerukunan antarumat beragama dengan pemerintah," kata A.A Gede Agung yang juga merupakan penglingsir Puri Ageng Mengwi, Badung, Bali.
Untuk mewujudkan upaya tri kerukunan itu, kata dia, dapat dilakukan dengan cara mewujudkan rasa persaudaraan atau "menyama braya" di lingkungan masing-masing.
Dalam acara dialog lintas agama itu, dihadiri Bupati Badung yang diwakili Kadis Kebudayaan IB. Anom Bhasma, Kakandep Agama Kabupaten Badung I Nyoman Arya, Muspika Kecamata Abiansemal, dari Kapolres Badung serta pengurus dan anggota FKUB setempat.
Bupati Badung dalam sambutannya yang dibacakan Kadis Kebudayaan Kabupaten Badung IB. Anom Bhasma menyampaikan bahwa acara temu dialog FKUB digelar dua hari (13-14 Juli 2016) di seluruh Kecamatan, Badung.
"Kegiatan ini mengusung tema "Melalui temu dialog lintas agama dengan gerakan revolusi mental guna memperkuat jati diri bangsa," ujarnya.
Ia mengatakan, revolusi mental yang berarti perubahan yang relatif cepat dalam cara berpikir, merespon, bertindak dan bekerja.
Revolusi mental merupakan sarana yang sangat tepat untuk meningkatkan kerukunan antarumat beragama.
"Revolusi mental merupakan sikap yang patut secara terus menerus dijadikan sarana, landasan berpikir dan bersikap," ujarnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
Penasehat FKUB Badung, Bali, A.A. Gde Agung, di Mangupura, Rabu, mengatakan melalui dialog lintas agama dapat membangun bangsa yang berpedoman pada tri kerukunan.
"Tri kerukunan itu yakni kerukunan intern antarumat itu sendiri, kerukunan antarumat beragama dan kerukunan antarumat beragama dengan pemerintah," kata A.A Gede Agung yang juga merupakan penglingsir Puri Ageng Mengwi, Badung, Bali.
Untuk mewujudkan upaya tri kerukunan itu, kata dia, dapat dilakukan dengan cara mewujudkan rasa persaudaraan atau "menyama braya" di lingkungan masing-masing.
Dalam acara dialog lintas agama itu, dihadiri Bupati Badung yang diwakili Kadis Kebudayaan IB. Anom Bhasma, Kakandep Agama Kabupaten Badung I Nyoman Arya, Muspika Kecamata Abiansemal, dari Kapolres Badung serta pengurus dan anggota FKUB setempat.
Bupati Badung dalam sambutannya yang dibacakan Kadis Kebudayaan Kabupaten Badung IB. Anom Bhasma menyampaikan bahwa acara temu dialog FKUB digelar dua hari (13-14 Juli 2016) di seluruh Kecamatan, Badung.
"Kegiatan ini mengusung tema "Melalui temu dialog lintas agama dengan gerakan revolusi mental guna memperkuat jati diri bangsa," ujarnya.
Ia mengatakan, revolusi mental yang berarti perubahan yang relatif cepat dalam cara berpikir, merespon, bertindak dan bekerja.
Revolusi mental merupakan sarana yang sangat tepat untuk meningkatkan kerukunan antarumat beragama.
"Revolusi mental merupakan sikap yang patut secara terus menerus dijadikan sarana, landasan berpikir dan bersikap," ujarnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016