Kuta (Antara Bali) - PT Angkasa Pura I memprogramkan untuk menambah pembuatan pemecah ombak di Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, Bali, mengantisipasi tingginya gelombang laut di perairan sekitar bandara.
"Kami sudah mengantisipasi dan ke depan akan diprogramkan untuk membuat pemecah ombak di sekitar runway," kata General Manajer PT Angkasa Pura I Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, Trikora Harjo, di bandara setempat di kawasan Kuta, Kabupaten Badung, Sabtu.
Menurut dia, hal tersebut telah sempat dibahas dalam lokakarya yang digelar oleh jajaran setempat melihat perkembangan cuaca yang tidak menentu saat ini.
Beberapa waktu lalu air laut sempat menerobos masuk ke sekitar areal parkir dekat pesawat di sisi barat landasan pacu 09 atau di dekat pintu VIP meskipun di kawasan tersebut telah terpasang beton-beton pemecah ombak.
Masuknya air laut itu juga terekam dalam video yang beredar di masyarakat.
Meski demikian, pihak pengelola dan regulator bandara setempat meyakini bahwa air laut tersebut tidak sampai mengganggu lalu lintas penerbangan pesawat, baik yang akan mendarat maupun tinggal landas.
Hal itu dikarenakan pagar pembatas sisi barat bandara memiliki sejumlah sisi atau lapisan di antaranya pagar pembatas, drainase, bahu landasan, air strip baru kemudian landasan pacu. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Kami sudah mengantisipasi dan ke depan akan diprogramkan untuk membuat pemecah ombak di sekitar runway," kata General Manajer PT Angkasa Pura I Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, Trikora Harjo, di bandara setempat di kawasan Kuta, Kabupaten Badung, Sabtu.
Menurut dia, hal tersebut telah sempat dibahas dalam lokakarya yang digelar oleh jajaran setempat melihat perkembangan cuaca yang tidak menentu saat ini.
Beberapa waktu lalu air laut sempat menerobos masuk ke sekitar areal parkir dekat pesawat di sisi barat landasan pacu 09 atau di dekat pintu VIP meskipun di kawasan tersebut telah terpasang beton-beton pemecah ombak.
Masuknya air laut itu juga terekam dalam video yang beredar di masyarakat.
Meski demikian, pihak pengelola dan regulator bandara setempat meyakini bahwa air laut tersebut tidak sampai mengganggu lalu lintas penerbangan pesawat, baik yang akan mendarat maupun tinggal landas.
Hal itu dikarenakan pagar pembatas sisi barat bandara memiliki sejumlah sisi atau lapisan di antaranya pagar pembatas, drainase, bahu landasan, air strip baru kemudian landasan pacu. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016