Denpasar (Antara Bali) - Perusahaan teknologi karya anak negeri, M-Health Tech menghadirkan aplikasi "Apotik Antar" untuk melayani pembeli obat melalui sistem digital.
"Kami adalah `platform` yang memfasilitasi pengguna dengan apotek," kata Head Marketing and Sales Apotik Antar, Kusumaaji Pramanajati di Denpasar, Rabu.
Dia menjelaskan, aplikasi tersebut dapat diunduh melalui telepon pintar berbasis Android atau iOS.
Selain menampilkan obat bebas yang dijual di pasaran, obat dari resep dokter juga bisa dipesan melalui aplikasi tersebut dengan cara mengirimkan foto resep dokter.
Aplikasi tersebut juga menampilkan prediksi harga yang bisa diterima atau ditolak pengguna apabila harga yang diberikan apotek sesuai atau tidak sesuai dengan prediksi harga.
Menurut dia, aplikasi digital tersebut menggandeng apotek-apotek yang memiliki surat izin apotek (SIA) dan surat izin praktik apoteker (SIPA) dari Kementerian Kesehatan
Pihaknya menargetkan 80 hingga 90 persen dari sekitar 360 apotek di Denpasar bekerja sama menjadi mitra aplikasi tersebut.
Pelayanan "Apotik Antar" baru bisa dilakukan untuk pemesanan di Kota Denpasar dan sekitarnya dengan minimum pemesanan obat Rp10 ribu dan maksimum Rp2 juta di luar ongkos kirim. Pembayarannya dengan sistem "cash on delivery".
Pembelian obat juga terekam dalam sistem tersebut yang diawasi oleh tim setempat untuk menghindari penyalahgunaan pembelian obat.
Untuk pengiriman, pihaknya bekerja sama dengan GoJek dengan jaminan waktu penerimaan pesanan maksimum satu jam dengan jangkauan radius lima kilometer dari titik antar dan bisa diperluas hingga radius 15 hingga 25 kilometer apabila obat belum ditemukan di apotek tertentu.
Aplikasi "Apotik Antar" diluncurkan pada Januari 2016 di Jakarta dengan total pengunduh mendekati 15 ribu.
Hadirnya aplikasi itu di Bali mengingat angka tertinggi penggunaan telepon seluler mengakses internet berasal dari Pulau Jawa dan Bali yang mencapai 92 persen.
Tingkat penetrasi internet di Pulau Dewata juga termasuk lima besar di Indonesia yang mencapai 49 persen dengan total pengguna internet di Bali mencapai sekitar dua juta jiwa.
Selain di Bali, pelayanan tersebut telah hadir di Bandung, Surabaya, Semarang, Yogyakarta, Palembang, Makassar, Medan dan Balikpapan.
Pihaknya menargetkan aplikasi itu sudah bisa dimanfaatkan mulai akhir minggu ini dan pemberian gratis ongkos kirim hingga dua bulan mendatang.(Dwa)

Pewarta:

Editor : Dewa Sudiarta Wiguna


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016