Gianyar (Antara Bali) - Bupati Gianyar, Anak Agung Gde Agung Bharata menerima sertifikat pengakuan sembilan Tari Bali yang diakui UNESCO sebagai daftar Warisan Budaya Dunia (WBD) Tak Benda Kemanusiaan.

Direktur Jendral Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Dr. Hilmar Farid menyerahkan sertifikat tersebut di Rumah Topeng dan Wayang Setiadarma, Desa Mas, Kecamatan Ubud, Gianyar, Minggu malam.

Pada acara penyerahan sertifikat tersebut juga ditampilkan sembilan Tari Bali yang diakui UNESCO serta dipentaskan belbagai tarian Bali lainnya. Tari Nawa Sari ciptaan Wayan Dibia merupakan tarian pembuka yang dibawakan Sanggar Cudamani Ubud.

Tari tersebut juga hasil kolaborasi dari Sembilan Tari yang diakui UNESCO dan mampu menarik perhatian penonton.

Dirjen Hilmar Farid mengatakan sertifikat serupa juga diserahkan kepada Gubernur Bali Made Mangku Pastika pada saat pembukaan Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-38 di di Panggung Arda Chandra Taman Budaya Denpasar, Sabtu malam, (11/6).

Sedangkan penyerahan kepada seluruh bupati dan wali kota se-Bali dilaksanakan di Rumah Topeng dan Wayang Setiadarma Ubud.

Sembilan Tari Bali yang diakui UNESCO sebagai warisan Budaya tersebut berasal dari tiga genre, yakni Tari Wali, Tari Wewali dan Tari Bali-balihan. Ketiga genre tersebut terbagi menjadi sembilan jenis tarian.

Genre pertama bersifat sakral meliputi Tari Wali terdiri dari Tari Rejang Dewa asal Kabupaten Klungkung, Tari Baris Upacara asal Bangli dan Tari Sang Hyang Dedari asal Karangasem.

Tari tersebut dipentaskan di bagian utama pura. Genre kedua Tari Wewalian biasanya untuk mengiringi upacara yakni, Tari Gambuh asal Gianyar, Tari Topeng Pajegan/Sidakarya asal Tabanan dan Tari Wayang Wong asal Buleleng. Tarian tersebut biasanya dipentaskan di bagian tengah pura.

Genre ketiga yakni tari Bali-balihan yakni, Tari Joged Bungbung asal Jembrana, Tari Barong Ket Kunti Sraya asal Badung serta Tari Legong Kraton asal Denpasar. Tarian tersebut dipentaskan di luar pura.

"Pengakuan ini merupakan hasil militansi orang Bali terhadap Tari Bali, kedepan bagaimana kita menjaga semua tarian tersebut," imbuhnya.

Sembilan Tari bali tersebut ditetapkan sebagai WBD setelah pembahasan dalam sidang UNESCO, di Namimbia Afrika Selatan Rabu, (2/12) lalu. Diketahui, usulan ke UNESCO terhadap sembilanTari Bali ini sudah dilakukan Kementrian Pariwisata kala itu bersama tim dari Bali yang terdiri dari Prof Dr I Made Bandem MA ,Prof Dr I Wayan Dibia SST. Prof Dr Wayan Rai sejak tahun 2010.

"Sembilan Tari Bali ini merupakan siklus penting kehidupan orang Bali, sehingga orang Bali diharapkan bisa hidup dari kebudayaannya," imbuh Hilmar Farid.

Bupati Gianyar, AA Gde Agung Bharata sangat bersyukur sembilan tarian tersebut ditetapkan UNESCO sebagai Warisan Budaya Dunia.

Agung Bharata juga berharap tarian hasil budaya yang adi luhung ini tetap lestari serta bisa menghidupi orang Bali. "Kita syukuri, bahwa semua tarian ini sudah diakui dunia dan menjadi milik Bali," ujarnya. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Putu Artayasa

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016