Jakarta (Antara Bali) - MPR berkomitmen terus mensosialisasikan Empat Pilar Kebangsaan bekerjasama dengan berbagai lembaga dan kelompok masyarakat, serta melalui beragam metode.

Wakil Ketua MPR E.E. Mangindaan mengatakan bersama dengan Kemenkominfo, MPR tengah mengembangkan materi-materi Empat Pilar melalui game di seluler.

"Bersama akademisi kita menggunakan metode ToT, dengan mahasiswa melalui metode outbound. Bekerjasama dengan Kementerian Infokom sedang dikembangkan materi-materi seperti game di handphone. Kita buat menarik dan bukan indoktrinasi," ujar Mangindaan ketika memberi pengantar sosialisasi Empat Pilar MPR kepada duta wisata Provinsi Sulawesi Utara, Kamis, seperti dalam keterangan tertulis MPR.

Dia mengatakan, merosotnya wawasan kebangsaan masyarakat Indonesia saat ini menjadi salah satu alasan MPR tetap mensosialisasikan Empat Pilar.

Selain itu, pengaruh pandangan radikal, pergeseran paham liberal yang mengarah ke kapitalisme juga menjadi alasan lainnya.

"Mungkin kita masih ingat di sekolah, pendidikan kewarganegaraan (Pancasila) kadang-kadang dianggap sepele. Banyak yang tidak mau memahami (Pancasila) karena dipengaruhi oleh yang lain," katanya.

Mangindaan menambahkan, pengaruh yang juga cukup kuat adalah individualisme. "Sekarang ikatan keluarga kurang kuat. Ketika makan malam bersama, masing-masing anggota keluarga sibuk dengan handphone-nya. Tidak ada lagi nasihat-nasihat keluarga," imbuh dia.

"Dengan latar belakang seperti itu terjadilah kemerosotan wawasan kebangsaan. Inlah yang membuat MPR mensosisialisasikan Empat Pilar MPR. MPR tidak akan bosan mensosialisasikan Empat Pilar," tutur Mangindaan. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Lia Wanadriani Santosa

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016